IND | ENG
Singgung Isu Xinjiang, Produsen Chip Intel Dicemooh Warganet China

Intel | Foto: 2iqresearch.com

Singgung Isu Xinjiang, Produsen Chip Intel Dicemooh Warganet China
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 26 Desember 2021 - 13:38 WIB

Cyberthreat.id – Produsen chip terkemuka asal Amerika Serikat, Intel, mendapat cemoohan dari warganet China.

Pemicunya ialah surat tahunannya yang ditujukan kepada para pemasok alias supplier. Surat tertanggal Desember yang diterbitkan Intel baru-baru ini mencantumkan pemberitahuan, bahwa “diperlukan untuk memastikan bahwa rantai pasokan (perusahaan) tidak menggunakan tenaga kerja atau sumber barang atau jasa dari wilayah Xinjiang”.

Intel menuliskan itu di situs web peusahaan dalam beberapa bahasa, tapi akhirnya memicu kritik di China baik pemerintah maupun media sosial dengan seruan memboikot produk Intel, demikia dikutip dari Reuters, diakses Minggu (26 Desember 2021).

Intel hanya mengikuti desakan yang dikeluarkan pemerintah AS. Sejak beberapa tahun terakhir, AS menyerang China dengan isu dugaan pelanggaran HAM dan kerja paksa di Xinjiang, wilayah yang dihuni mayoritas Muslim Uyghur. Namun, pemerintah China membantah tudingan tersebut.

Gara-gara itu, Intel membuat permohonan maaf secara terbuka di media sosial China. Dalam pernyataan berbahasa Mandarin pada 23 Desember lalu di akun WeChat dan Weibo, Intel mengatakan, komitmennya untuk menghindari rantai pasokan dari Xinjiang adalah wujud kepatuhan terhadap hukum AS.

"Kami mohon maaf atas masalah yang terjadi pada pelanggan, mitra, dan publik China yang kami hormati. Intel berkomitmen untuk menjadi mitra teknologi tepercaya dan mempercepat pengembangan bersama dengan China," kata Intel.

Intel sendiri saat ini memiliki 10.000 karyawan di China dan telah mendirikan lokasi perakitan dan pengujian di Shanghai dan Chengdu. Permintaan maaf tersebut, kata perusahaan, sebagai bentuk untuk "menghormati sensitivitas masalah di China."

Merespons kasus Intel itu, di Weibo, penyanyi Karry Wang mengatakan dia tidak akan lagi menjabat sebagai duta merek untuk Intel. "Kepentingan nasional melebihi segalanya,” tulisnya.

Banyak pengguna Weibo mencemooh permintaan maaf Intel sebagai upaya melindungi penjualan di China, dengan salah satunya mengatakan "kesalahan adalah kesalahan! Cabut pernyataan tentang Xinjiang!"

Tagar "Apakah permintaan maaf Intel tulus?" pun menjadi trending topic di Weibo

Kementerian Luar Negeri China turut angkat bicara. "Tuduhan kerja paksa di Xinjiang adalah kebohongan yang dibuat oleh pasukan anti-China Amerika" yang bertujuan untuk mengacaukan China, kata Kemenlu China.

"Kami memperhatikan pernyataan itu dan berharap perusahaan terkait akan menghormati fakta dan membedakan yang benar dan yang salah," kata Juru Bicara Kemenlu China, Zhao Lijian.[]

#china   #intel   #xinjiang   #amerikaserikat

Share:




BACA JUGA
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Wamenkominfo Apresiasi Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas Talenta AI Aceh
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China
Wamenkominfo Dorong Kolaborasi Kembangkan Eksosistem AI