
Aplikasi pinjol Rupiah Cepat di Google Play Store. | Foto: Tangkapan layar Cyberthreat.id
Aplikasi pinjol Rupiah Cepat di Google Play Store. | Foto: Tangkapan layar Cyberthreat.id
Cyberthreat.id – Rupiah Cepat, platform pinjaman online (pinjol), mengatakan bahwa praktik penagihan utang kepada nasabah yang dilakukan oleh tim perusahaan “sudah mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.”
Hal itu disampaikan Costumer Services Teams Rupiah Cepat, Syahwa Sahdiah, dalam email kepada Cyberthreat.id, Rabu (30 November 2021).
Sebelumnya, seorang nasabah Rupiah Cepat, NI, mengeluhkan cara platform melakukan penagihan utang, seolah-olah dirinya tidak taat membayar, padahal dirinya sudah melunasi utang pada hari yang telah ditentukan, bahkan notifikasi pelunasan juga telah muncul. (Baca: Nasabah Keluhkan Pinjol Rupiah Cepat, Utang Lunas Kok Masih Ditagih)
“Harap diselesaikan hari ini juga tagihan Anda,” ujar pengirim pesan tagihan itu dengan nomor telepon 0812-9015-7913.
“Kami minta dengan hormat, tunjukan niat baik Anda, kami sudah bantu memberi Anda pinjaman dana dengan mudah tanpa mempersulit Anda, harap jangan mempersulit kami. Bayarkan hari ini jangan sampai lewat hari.”
“Pastikan pembayaran atas nama Anda sendiri ‘NI’ dengan total tagihan yang sebesar Rp3.318.400.”
NI mengaku memang meminjam uang sebesar itu di Rupiah Cepat, tapi telah melunasi sebelum pesan tagihan itu datang di WhatsApp-nya. “Lho, bukannya sudah saya lunasi? Ini ngawur banget,” kata NI saat membalas pesan tagihan itu.
“Bahasamu ini kurang ajar banget…kalau kerja dan makan gaji ya jangan nambah dosa…,” tulis warga Cinere, Depok, Jawa Barat itu.
Ketika ditelusuri di situs web Cekfintech.id, platform yang disediakan Fintech Indonesia dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Rupiah Cepat memang salah satu penyelenggara pinjol berizin dari Otoritas Jasa Keuangan dengan nomor KEP-132/D.05/2019 tanggal 13 Desember 2019. Platform ini di bawah bendera PT Kredit Utama Fintech Indonesia.
Sementara, nomor ponsel tersebut ketika dicek di aplikasi Getcontact, salah satu tag juga menunjukkan bahwa nomor tersebut merujuk ke “Rupiah Cepat”, artinya ada pengguna ponsel yang menyimpan nomor tersebut dengan nama “Rupiah Cepat”. Ada pula yang menyimpan nomor ponsel itu atas nama “Dini”, “Dini Agustin”, “Dini Agustin Telemarketing Jakarta.” Dengan begitu, pesan telemarketing tersebut bisa diduga kuat telah dikirim oleh orang, bukan oleh mesin atau robot.
Tiga prosedur penagihan
Menurut Diah, panggilan akrabnya, Rupiah Cepat telah menetapkan tata cara penagihan utang kepada nasabah. Ia menyebutkan tiga hal terkait dengan prosedur penagihan:
Pertama, sesuai dengan perjanjian pinjaman bahwa tagihan wajib dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan sehingga tim penagih menghubungi nasabah untuk mengingatkan pembayaran.
Kedua, tim penagih menghubungi untuk mengingatkan pembayaran tagihan nasabah agar tagihan tidak mengalami keterlambatan dalam pembayaran karena akan dikenakan denda keterlambatan, jika hal tersebut terjadi dapat mempengaruhi kredibilitas nasabah di aplikasi kami.
Ketiga, penagih hanya akan menghubungi kontak darurat yang dicantumkan dengan kondisi, di mana pengguna tidak dapat dihubungi.
Rupiah Cepat selama ini melakukan penagihan utang menggunakan tim internal dan pihak ketiga yang bekerja sama dengan perusahaan. Namun, Diah tidak membeberkan identitas pihak ketiga tersebut.
Ketika ditanya apakah tata bahasa penagihan yang dikirimkan ke nasabah memiliki standar penulisan? Ia menjawab, “Untuk seluruh penagihan tim Rupiah Cepat sudah mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan oleh OJK,” ujarnya.
Jawaban tersebut sama sekali tidak menerangkan apakah terdapat standar bahasa yang dipakai oleh tim penagih utang baik dari internal Rupiah Cepat maupun pihak ketiga.
Namun, ia mengonfirmasi bahwa saat in pengiriman pesan penagihan utang menggunakan peran manusia. “Namun, sebelum tanggal jatuh tempo yang sudah disepakati, maka akan dihubungi oleh roboticall sebagai pengingat bahwa sudah mendekati tanggal jatuh tempo,” tutur Diah.
Diah juga menjelaskan bahwa ketika nasabah telah melunasi utang, muncul notifikasi di aplikasi Rupiah Cepat. Apabila belum terdapat notifikasi “pelunasan berhasil”, nasabah dapat melampirkan bukti pembayaran pada menu [Unggah Bukti Pembayaran] di aplikasi.
Namun, ia tak menjawab ketika ditanya kenapa ketika sudah terjadi pelunasan, tiba-tiba bagian pengaihan masih mengirimkan pesan tagihan kepada nasabah.
Ia hanya mengatakan, bahwa “Apabila terjadi penagihan setelah adanya pelunasan, nasabah dapat konfirmasi kepada costumer service ‘Rupiah Cepat’ agar dapat dilakukan pengecekan lebih lanjut dengan melampirkan bukti-bukti yang valid,” tutur Diah.[]
Share: