
Facebook | Foto: Pexels
Facebook | Foto: Pexels
Cyberthreat.id – Otoritas Persaingan dan Pasar (CMA) Inggris mendenda Facebook sebesar US$69,6 juta (50,5 juta poundsterling) atau sekitar Rp974 miliar pada Rabu (20 Oktober 2021) terkait dengan akuisisi perusahaan Giphy.
Badan pengawas persaingan tersebut menyatakan, Facebook tidak memberikan informasi yang diperlukan selama penyelidikan awal atas merger dan sengaja tidak mematuhi regulasi.
“Ini pertama kalinya sebuah perusahaan dinyatakan melanggar dalam perintah awal karena secara sadar menolak untuk melaporkan informasi yang diperlukan,” tutur badan pengawas, dikutip dari Associated Press, diakses Kamis (21 Oktober).
Padahal, perintah tersebut ialah praktik standar untuk awal penyelidikan sebuah merger perusahaan yang telah selesai. Tujuannya, kata badan pengawas, guna mencegah perusahaan-perusahaan tidak mengintegrasikan lebih lanjut saat penyelidikan sedang berlangsung.
Facebook didenda 50 juta poundsterling untuk pelanggaran perintah, sedangkan 500.000 poundsterling karena mengubah struktur chief compliance officer (CCO) perusahaan dua kali tanpa persetujuan.
"Kami memperingatkan Facebook bahwa penolakannya untuk memberi kami informasi penting adalah pelanggaran perintah, bahkan setelah kalah banding di dua pengadilan terpisah, Facebook terus mengabaikan kewajiban hukumnya," tutur Joel Bamford, Direktur Senior Merger di CMA dalam sebuah pernyataan.
“Ini harus menjadi peringatan bagi perusahaan mana pun yang menganggapnya di atas hukum,” ia menambahkan.
Giphy adalah situs pembuat konten animasi GIF dan dibeli Facebook pada tahun lalu. Media kala itu menyebut nilai pembelian mencapai Rp6 triliun. Akuisisi tersebut akan diintegrasikan dengan platform berbagi foto Instagram atau aplikasi grup lainnya. (Baca: Facebook Caplok Giphy untuk Pikat Pengguna Instagram)
Share: