
CFO Huawei Meng Wanzhou bersama tim pengacaranya | Dok. Huawei/Cyberthreat.id
CFO Huawei Meng Wanzhou bersama tim pengacaranya | Dok. Huawei/Cyberthreat.id
Cyberthreat.id – Setelah hampir tiga tahun, proses hukum kasus Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou di Kanada kini memasuki babak akhir. Mahkamah Agung British Columbia di Vancouver akan memutuskan apakah Meng akan diekstradisi ke Amerika Serikat atau kasusnya dihentikan.
Pada rangkaian akhir sidang yang berlangsung maraton sejak Rabu pekan lalu, tim pembelanya telah mengajukan berbagai argumen bahwa Meng harus dibebaskan. Pembela Meng menganggap catatan kasus (record of the case/ROC) berisi rangkuman tuduhan untuk Meng yang diajukan Amerika Serikat “benar-benar tidak dapat diandalkan.”
Pengacara Meng, Mona Duckett dan Frank Addario, berargumen bahwa AS telah menyalahgunakan proses ekstradisi dan dengan sengaja merekayasa kasus Meng. Menurut pihak Meng, ROC yang diajukan AS ke pengadilan telah menyesatkan pengadilan Kanada.
Seperti diketahui, AS ingin mengekstradisi Meng dari Kanada terkait tuduhan penipuan dan konspirasi sehubungan dengan tuduhan dia berbohong kepada seorang eksekutif HSBC di Hong Kong pada 2013 tentang kendali Huawei atas Skycom yang dituduh melanggar sanksi ekonomi AS terhadap Iran
Di mata pengacara Meng, pihak AS telah melanggar kewajiban untuk bersikap arif, transparan, akurat dan berniat baik dalam proses ekstradisi lantaran telah sengaja menghilangkan rincian penting, terutama terkait hubungan Huawei dengan Skycom di Iran sebagai kerja sama bisnis yang terkendali, yang diungkapkan dalam presentasi PowerPoint Meng serta fakta bahwa sejak 2012 HSBC berada dalam pengawasan ketat AS terkait kegagalan bank menerapkan secara memadai inisiatif terkait anti-pencucian uang.
Meng ditangkap oleh otoritas Kanada atas perintah AS di Kanada pada 1 Desember 2018. Ia dituduh bersalah dalam merepresentasikan hubungan perusahaan telekomunikasi China dengan Skycom dalam presentasi PowerPoint ke HSBC pada 2013 dan membuat pihak bank berisiko melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Bagi pihak Huawei, AS telah menghilangkan bukti lain dan mengesahkan bukti yang menyesatkan. Menurut pernyataan yang dirilis oleh Huawei, selain "teori pergeseran" dari kasus ini, kasus ini juga telah "menggerogoti keadilan" dari proses hukum Kanada.
Sebelumnya, pihak Meng mengajukan bukti-bukti baru berupa setumpuk dokumen yang diperoleh dari pengadilan Hong Kong. Dokumen setebal 300 halaman tersebut memuat bukti-bukti komunikasi internal, seperti email, notulen-notulen rapat, beserta sejumlah laporan di antara para eksekutif manajemen HSBC yang terkait kasus ini.
Bagi Huawei, tumpukan dokumen itu mengonfirmasi bahwa manajemen bank sepenuhnya mengetahui keterkaitan antara Huawei dengan Skycom sekaligus melemahkan tuduhan AS terhadap Meng di mata hukum. Namun, di persidangan pada 9 Juli 2021, Hakim Heather Holmes memutuskan mengesampingkan dokumen tersebut dengan alasan bahwa dokumen tersebut meskipun “berharga untuk persidangan Meng” tidak secara tegas dan cukup kuat membuktikan bahwa dakwaan AS terhadap Meng “benar-benar salah.”
Tim pembela Meng melayangkan mosi mengenai adanya “tindakan yang tidak absah dalam prosesnya” yang didasarkan atas empat tindakan yang melanggar: (1) kentalnya nuansa politisasi kasus Meng oleh mantan presiden AS Donald Trump dan pihak lain yang terkait; (2) proses penangkapan yang “dilakukan sedemikian rupa serta melanggar hak-hak individu seperti yang tertuang dalam Charter rights"; (3) upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak AS “yang telah dengan sengaja menampilkan bukti-bukti yang tidak bisa diandalkan dan berpotensi menyesatkan” terhadap jalannya proses persidangan di pengadilan; dan (4) adanya klaim yurisdiksi oleh pihak AS yang memuat “tindakan pelanggaran yang penuh kesewenang-wenangan” atas aturan hukum yang berlaku secara internasional.
Tim pembela Meng mendesak pengadilan untuk menimbang seluruh “dampak secara kumulatif” dari masing-masing tindakan pelanggaran tersebut dan perlunya dilakukan penundaan proses hukum sebagai kompensasi dan remedi atas tindakan tersebut.
Huawei Kanada menyampaikan, “Kasus ini telah memasuki babak baru dalam persidangan, namun Huawei tetap yakin bahwa Ms. Meng tidak bersalah. Kami akan terus mendukung upaya Meng mendapatkan keadilan dan bebas.”
Setelah proses persidangan remedi ini, pengadilan akan melanjutkan proses persidangan untuk memberi putusan terkait kasus ekstradisi ini berdasarkan pada bukti-bukti yang diperoleh selama proses persidangan. Meskipun Hakin Holmes belum menentukan tanggal pengumuman putusan persidangan, proses persidangan dijadwalkan akan sampai di babak akhir sebelum 20 Agustus.
Jejak Kasus Ekstradisi CFO Huawei Wanzhou
1 Desember 2018
Meng ditangkap oleh pihak otoritas Kanada di bandar udara Vancouver. Proses penangkapan baru diumumkan kemudian ke publik pada 5 Desember 2018.
11 Desember 2018
Presiden AS Donald Trump terang-terangan mengatakan pihaknya akan mengintervensi kasus Meng jika memang kasus ini bermanfaat bagi kepentingan nasional AS
26 Januari 2019
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memecat duta besar Kanada untuk Tiongkok John McCallum yang berkomentar bahwa Huawei akan memenangkan kasus ekstradisi ini menanggapi komentar Trump yang ingin mengintervensi kasus tersebut.
15 Juli 2019
Kanada menunda keputusan memberikan izin kepada Huawei untuk membangun jaringan 5G di Kanada.
27 Mei 2020
Pengadilan menetapkan bahwa kasus tuduhan terhadap Meng sebagai “kriminalitas ganda” yang artinya bahwa Meng didakwa atas tuduhan melanggar hukum di kedua negara, AS dan Kanada.
7 November 2020
Seorang pensiunan polisi Kanada yang menangkap Meng dan secara sembunyi-sembunyi mengumpulkan bukti-bukti atas perintah dari pihak AS menolak untuk bersaksi dalam proses persidangan.
25 Februari 2021
Pihak Meng mencari akses ke dokumen HSBC melalui pengadilan di Hong Kong untuk dihadirkan sebagai bukti baru di persidangan
2 Maret 2021
Pengacara Meng mengatakan bahwa para bankir HSBC "menyadari sepenuhnya" kendali Huawei atas Skycom sehingga melemahkan tuduhan AS terhadap Meng bahwa Meng menyembunyikan informasi tersebut.
9 Juli 2021
Pengadilan Kanada menolak penyerahan bukti dokumenter HSBC
4 Agustus 2021
Sidang lanjutan tentang proses yang melibatkan otoritas Kanada dan AS dalam kasus ekstradisi Meng
Share: