IND | ENG
Tencent Janji Batasi Game untuk Anak Setelah Dikritik Media

Ilustrasi

Tencent Janji Batasi Game untuk Anak Setelah Dikritik Media
Yuswardi A. Suud Diposting : Rabu, 04 Agustus 2021 - 18:00 WIB

Cyberthreat.id - Perusahaan game terbesar di China, Tencent Holdings, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan membatasi waktu bermain game untuk anak di bawah umur dan melarang anak-anak di bawah usia 12 tahun membeli item dalam game. Kebijakan itu diumumkan setelah media pemerintah menyebut game sebagai “candu spiritual.”

Janji Tencent membatasi permainan untuk anak di bawah umur, seperti dilansir Associated Press pada Rabu (4 Agustus 2021) disampaikan beberapa jam setelah saham perusahaan merosot 11 persen menyusul kritik yang diterbitkan oleh Economic Information Daily, surat kabar yang berafiliasi dengan Kantor Berita resmi China Xinhua.

Artikel surat kabar itu menyebut game Honor of Kings dari Tencent yang sangat populer sebagai salah satu yang membuat anak di bawah umur kecanduan. Artikel itu mengutip seorang siswa yang mengatakan bahwa beberapa dari mereka memainkan game itu selama delapan jam sehari. Artikel online itu dihapus beberapa jam kemudian.

"'Candu spiritual' telah tumbuh menjadi industri bernilai ratusan miliar," kata surat kabar itu, seraya menambahkan bahwa industri tidak boleh dibiarkan berkembang dengan cara yang akan "menghancurkan satu generasi."

Pada hari Selasa, Tencent mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan membatasi waktu bermain game untuk anak di bawah umur menjadi satu jam sehari, dan dua jam sehari selama liburan. Anak-anak di bawah usia 12 tahun juga akan dilarang melakukan pembelian di dalam game, kata perusahaan itu.

Hukum Tiongkok mengatur pengguna di bawah usia 18 tahun dapat bermain game online maksimal satu setengah jam sehari, dan tiga jam selama liburan.

Tencent juga meminta industri untuk mengontrol waktu bermain game untuk anak di bawah umur dan mendiskusikan kemungkinan melarang mereka yang berusia di bawah 12 tahun untuk bermain game.

Tidak jelas apakah Tencent mengeluarkan pembatasan sehubungan dengan artikel tersebut. Perusahaan tidak segera berkomentar.

Kritik terhadap industri game memicu aksi jual saham di perusahaan game China termasuk NetEase di tengah kekhawatiran bahwa industri game bisa menjadi yang berikutnya mengalami tindakan keras.

Pihak berwenang China dalam beberapa bulan terakhir telah menargetkan e-commerce dan pendidikan online, menerapkan peraturan baru untuk mengekang perilaku anti-persaingan setelah bertahun-tahun pertumbuhan pesat di sektor teknologi.

Bulan lalu, otoritas China melarang perusahaan yang memberikan bimbingan belajar di mata pelajaran inti untuk menghasilkan keuntungan.

“Jelas ada kekhawatiran besar atas ketidakpastian kebijakan karena ini bukan hanya tentang pendidikan online, ada juga pembicaraan tentang keamanan data dan sekarang, tentang game seluler,” kata Kenny Wen, ahli strategi manajemen kekayaan di Everbright Sun Hung Kai.[]

 

#game   #tencent   #HonorofKings

Share:




BACA JUGA
Kanada Larang Penggunaan Aplikasi Kaspersky dan Tencent
Menkominfo Ancam Laporkan Facebook dan Instagram ke Polisi Jika Tak Bersihkan Konten Judi
Menkominfo Minta Facebook, YouTube, dan Google Turut Perangi Judi Online
Operator Judi Online Cangkul88 Ditangkap, Situsnya Masih Aktif
Ini Benturan Hukum Judi Online di Indonesia dengan Kebijakan Iklan Meta dan Google