IND | ENG
Investor Keluhkan Platform Tanijoy Tilep Dana Rp4 Miliar, Manajemen Menghilang

Manajemen Tanijoy seperti dimuat di situs webnya.

Investor Keluhkan Platform Tanijoy Tilep Dana Rp4 Miliar, Manajemen Menghilang
Yuswardi A. Suud Diposting : Senin, 26 Juli 2021 - 23:20 WIB

Cyberthreat.id -  Sosial media dihebohkan dengan pengakuan seorang investor di aplikasi yang memfasilitasi investasi di bidang pertanian, Tanijoy.

Berbicara di Twitter, pria bernama Akbar Prasetyo itu merasa telah ditipu lantaran manajemen Tanijoy menghilang. Menurutnya, setidaknya ada 400 investor yang merasa dirugikan dengan total kerugian senilai Rp4 miliar.

"Berawal dari niat bantu petani, saya memutuskan untuk investasi pada proyek kentang granola tele IV dengan total 6 slot senilai 12.408.000 di bulan Juli 2020, dan seharusnya cair di Maret 2021, tapi @tanijoy_id malah HILANG," tulis Akbar Prasetyo menggunakan akun Twitter @akbarprasetioo pada 24 Juli 2021.

Akbar mengatakan, kecurigaannya semakin kuat ketika melihat banyak laporan dari investor lain di Google Bisnis dan juga komentar di Instagram @tanijoy_id yang merasa investasi mereka di Tanijoy tidak jelas.
 
"Seharusnya @tanijoy_id mempertemukan petani yang membutuhkan modal dengan para pendana untuk menjalankan proyek yang disepakati dengan resiko untung atau rugi di akhir periode. Lalu kemana uang 4 milyar kami yang harusnya untuk petani?," tambah Akbar.

Karena itu, Akbar meminta dibantu agar mendapat keadilan dan pertanggungjawaban dari Tanijoy yang menurutnya telah merusak nama startup pertanian, peer to peer lending, dan para petani Indonesia.

Menurut Akbar, laporan terakhir yang diterimanya, tanggal 30 Desember proyek kentang yang didanainya sudah pada tahap pemupukan. Namun, setelah itu tak ada kabar lagi.

Akbar juga menyebut Tanijoy telah menjalin kerja sama dengan sebuah BUMN peternakan bernama PT Berdikari (Persero). Padahal, hasil pelacakannya menemukan Tanijoy tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pengecekan ulang oleh Cyberthreat.id menemukan kerja sama itu diberitakan oleh sejumlah media termasuk kantor berita ANTARA pada 9 November 2020. Dalam berita itu, Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara mengatakan kerja sama itu akan dimulai untuk para peternak di wilayah Madiun. Sedangkan Direktur Utama Tanijoy Muhammad Nanda Putra mengatakan kerja sama itu dalam bentuk penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para peternak sehingga dapat membantu permodalan usaha.

Klarifikasi BUMN Berdikari Soal Kerja Sama denga Tanijoy
Setelah keluhan dari Akbar viral di media sosial, pihak PT Berdikari melalui Group Head Corporate Secretary Dheni Kamavina mengatakan nota kesepahaman dengan Tanijoy yang diteken tahun lalu belum ada tindak lanjut lebih jauh.

Dheny bilang, nota kesepahaman dengan Tanijoy tidak termasuk pengelolaan investasi, melainkan hanya sebatas potensi kerja sama di bidang  peternakan dan perdagangan. Dia juga memastikan belum ada kerja sama yang terjadi antara Berdikari dengan Tanijoy.

Meski begitu, keputusan BUMN Berdikari untuk bekerja sama dengan Tanijoy menimbulkan pertanyaan lain: bagaimana bisa Tanijoy yang tak terdaftar di OJK  malah digandeng untuk bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara? Bukankah ada mekanisme pemeriksaan legalitas administrasi sebelum sebuah perusahaan milik negara menjalin kerja sama dengan swasta? Sayangnya, penjelasan Dheny tidak menyinggung hal itu.     

Akun Sosial Media Direktur Tanijoy Menghilang
Dalam cuitannya, Akbar Prasetyo juga menyinggung soal menghilangnya akun Instagram milik Direktur Utama Tanijoy Muhammad Nanda Putra yang sebelumnya menggunakan nama @muhamad.nanda.p. Pengecekan ulang oleh Cyberthreat.id juga menemukan akun itu telah raib. Sebelum menghilang, pengaturan akun itu disetel sebagai privasi, yang berarti hanya orang yang telah disetujui yang dapat mengirim pesan atau melihat unggahannya.

Ada pun akun sosial media milik Tanijoy tidak lagi aktif sejak akhir tahun 2020. Di Twitter (@tanijoy_id) dan Instagram (@tanijoy.id), unggahan terakhirnya dilakukan pada 25 Desember 2020, saat mengucapkan selamat Hari Natal dan Tahun Baru.

Komentar Negatif di Google Play Store
Pengecekan di Google Play Store, aplikasi 'Tanijoy for Farmers' mendapat rating 3 dan telah diunduh lebih dari 1000 kali. Di sana, aplikasi didaftarkan oleh Tanijoy Agriteknologi Nusantara dengan mencantum alamat di AIA Central lantai 25, Jalan Jenderal Sudirman, Karet, Setia Budi, Jakarta Selatan.

Pada bagian komentar untuk aplikasi, pada 8 Juli 2021, seorang pemilik akun Google bernama Fitriana K menulis,"Jangan investasi di sini! Investasi tidak sesuai rencana, tidak ada untung malah rugi. Uang saya udah 1,5 t124haun ga juga dikembalikan. Saya nagih-nagih tau-tau akan saya dinonaktifkan."

Akun lain atas nama Alie Maarif pada 21 Mei 2021 menulis,"Saya investasi sudah 2 tahun, uangnya katanya mau dikembalikan, tapi tidak ada sampai sekarang. Katanya 14 hari kerja, sampai sekarang gak ada. Yag mau investasi di sini mohon hati-hati."

Di situs webnya, Tanijoy memajang empat nama penanggung jawabnya lengkap dengan foto diri mereka, yakni: M Nanda Putra yang disebut sebagai Co-Founder & Chief Executive Officer,  Kukuh Budi Santoso (Co-Founder&COO), Febrian Imanda Effendy (Co-Founder & Chief Technology Officer), Erlangga Setyawan (Chief Risk Management Officer).

Tanijoy awalnya dinilai punya prospek menjanjikan sebagai sebuah start up pertanian berbasis teknologi. Didirikan pada 2018, Tanijoy termasuk sebagai salah satu Startup Pilihan Tempo 2018. Mereka juga pernah mendapat penghargaan sebagai Top 100 Echelon 2018 di Singapura dan Top 20 Tought for Food di Rio de Jenairo, Brasil.

Upaya konfirmasi kepada manajemen Tanijoy sejauh ini belum membuah hasil.[]

#tanijoy   #investasibodong   #ojk   #peertopeerlanding

Share:




BACA JUGA
Era 'Open Banking', OJK:  Bank Harus Perkuat Keamanan Digitalnya
Begini Cara Cek Layanan Pinjol Resmi dan Ilegal
80 Pinjol Ilegal Ditindak, SWI: Pelaku Belum Jera
Sumatera Selatan dan Yogyakarta Jadi Pusat Hacker Jahat di Indonesia
Mengapa Banyak Orang Tertarik Pakai Pinjol?