
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Dua provinsi di Indonesia terindikasi sebagai pusat aktivitas para peretas (hacker) mengorganisasikan kejahatan siber di Indonesia, kata Otoritas Jasa Keuangan.
Aktivitas kejahatan siber yang dilakukan mereka antara lain phishing, skimming, social engineering hingga pembobolan rekening.
Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri Zam, pada Senin (26 Desember 2022) mengatakan, terdapat beberapa lokasi di Indonesia yang menjadi pusat operasi tindak kejahatan tersebut.
“Contoh, di daerah Tulung Selapan (Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan), ada tempat yang menjadi tempat sentral kegiatan phishing, skimming,” kata Agus.
Baca:
Selain itu, “Sekarang juga ada daerah baru, Yogyakarta yang menjadi pusat hacker. Itu sudah mulai berkembang; yang membuat programming-programming yang merugikan ini sudah mulai bermunculan,” ia menambahkan, dikutip dari Antaranews.com.
Oleh karenanya, ia menyarankan agar masyarakat, terutama nasabah layanan jasa keuangan mulai waspada dengan berbagai modus kejahatan siber.
Setiap pesan WhatsApp, telepon, atau email yang diterima, katanya, jangan langsung dipercayai dan diikuti permintaannya.
Baca:
OJK sepanjang 2022 telah banyak menerima aduan nasabah terkait dengan kejahatan skimming, phishing, social engineering hingga pembobolan rekening.
Tercatat, sebanyak 7.104 pengaduan masyarakat menyangkut sektor perbankan, 6.896 aduan di sektor industri keuangan non bank (IKNB), dan 88 aduan di sektor pasar modal.[]
Share: