IND | ENG
Kacaunya Sistem CEISA Bea Cukai Bikin Pengusaha Rugi Ratusan Miliar

Ilustrasi | Facebook Bea Cukai

Kacaunya Sistem CEISA Bea Cukai Bikin Pengusaha Rugi Ratusan Miliar
Yuswardi A. Suud Diposting : Kamis, 15 Juli 2021 - 14:15 WIB

Cyberthreat.id - Sepekan sudah sistem layanan kepabeanan Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) tak bisa digunakan. Upaya pemulihan masih mengalami kendala. Akibatnya, masalah terjadi di seluruh pelabuhan laut dan udara di seluruh Indonesia.

Gangguan sistem diketahui telah terjadi sejak 8 Juli lalu. Akibatnya, sejumlah aplikasi layanan kepabeanan dan cukai yang biasanya dapat diakses online, kini tak dapat digunakan, termasuk pengajuan dokumen impor, ekspor, manifes dan pengguna jasa.

Selain itu, pengiriman dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB), pengiriman dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), pengurusan surat persetujuan pengeluaran barang (SPPB), nota pelayanan ekspor (NPE), serta layanan lainnya pada sistem tersebut juga menjadi terkendala.

Tidak diketahui pasti apa yang sesungguhnya terjadi. Keterangan pihak bea cukai pun berubah-ubah. Pada 11 Juli lalu, akun Twitter terverifikasi milik Bea Cukai @bravobeacukai mencuit ulang pernyataan dari akun Bea Cukai Soekarno-Hatta (@bcsoetta) yang mengatakan sedang dilakukan perbaikan dan pemutakhiran database CEISA.

"Sehubungan dengan perbaikan dan pemutakhiran database CEISA yang menyebabkan aplikasi CEISA belum dapat berjalan secara normal, untuk sementara waktu pelayann pada Bea Cukai Soekarno Hatta dapat dilayani secara manual dengan tetap memperhatikan ketetuan yang telah ditetapkan," demikian bunyi cuitan itu.

Bea Cukai yang bertugas di Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, juga mengabarkan mengalami gangguan yang sama di akun Twitter-nya.

79  Namun, dalam keterangan terbarunya yang dilansir CNBC Indonesia pada Kamis (15 Juli 2021), Dirjen Bea Cukai Askolani mengatakan terjadi kerusakan sistem yang cukup berat dan butuh waktu lebih lama untuk memulihkannya.

"Penanganannya cukup bandel, sehingga kita harus menghadapi trial and error beberapa kali," kata Askolani.

Menurutnya, semua data dalam kondisi aman karena sudah dicadangkan melakui sistem cadangan (DRC) yang ada di Pontianak.

Sayangnya, Askolani tidak menjelaskan apakah kerusakan itu terjadi akibat serangan dari luar, atau memang peningkatan sistem yang terencana. Namun, jika melihat ddampak yang ditimbulkan, sulit diterima akal sehat jika masalah ini terjadi karena upaya peningkatan sistem yang terencana. Sebab, jika terencana, sudah pasti seharusnya disiapkan secara matang sehingga tidak mengganggu tahapan keluar masuknya barang dan merugikan para pengusaha impor.

Kepala Divisi Logistik dan Transportasi Banguan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Erwin Taufan mengeluhkan para pengusaha merugi hingga ratusan miliar akibat mandeknya sistem CIESA.

"Ada banyak keluhan dan laporan dari importir anggota GINSI. Dokumen impor mreka tidak dapat diproses dan terhenti karena sistem CEISA terganggu selama lima hari. Impor masih mandek, meski sudah menyerahkan dokumen sejak Kamis pekan lalu, impor tetap mandek," kata Taufan dalam keterangan pers, Selasa (13 Juli 2021).

"Ini benar-benar membuat importir sangat menderita. Kami menderita ratusan miliar karena kami harus membayar biaya tambahhan untuk penyimpanan, demurage, dan biaya lainnya di pelabuhan,"  tambah Taufan.

Taufan menegaskan, jika masalahnya karena pembaruan sistem, pihak bea cukai harusnya menyiapkan back up sistem lebih awal, sehingga ketika terjadi gangguan tidak mengganggu 79seluruh proses bisnis ekspor-impor.

"Apalagi sistem tersebut terhubung dengan sistem pelayanan ekspor impor di instansi lainnya. Jika Anda belum siap mengupgrade sistem CEISA, jangan dipaksakan," katanya.

Pengurusan secara manual, selain meningkatkan biaya, menurut Taufan juga berisiko menimbulkan keramaian di tengah pemberlakukan PPKM Darurat terkait pandemi Covid-19.[]

#ciesa   #beacukai   #sistempelabuhan

Share:




BACA JUGA
Menkeu Sri Mulyani Ingatkan Soal Penipuan Online Bawa-bawa Bea Cukai
Daya Tampung Mesin CEIR Akan Ditambah hingga 2 Miliar untuk Simpan Data IMEI
Pemerintah Klaim Mesin CEIR Mampu Deteksi ‘IMEI Zombie’
Alasan Pemerintah Terkait Penuhnya Mesin Pengolahan IMEI