
Tangkapan layar peringatan soal konten ekstremis di Facebook
Tangkapan layar peringatan soal konten ekstremis di Facebook
Cyberthreat.id - Sejumlah pengguna Facebook di Amerika Serikat mulai mendapat peringatan soal ekstremis. Sebagian mendapat pertanyaan: apakah mereka khawatir teman atau kerabatnya mungkin telah menjadi ekstremis? Yang lain diberi tahu mereka mungkin telah terpapar konten ekstremis.
Juru bicara Facebook Andy Stone mengatakan kepada CNN bahwa pesan itu adalah bagian dari uji coba yang dijalankan perusahaan media sosial itu yang berasal dari Redirect Initiative untuk memerangi aksi kekerasan.
"Tes ini adalah bagian dari pekerjaan kami yang lebih besar untuk menilai cara menyediakan sumber daya dan dukungan kepada orang-orang di Facebook yang mungkin terlibat atau terpapar konten ekstremis, atau mungkin mengenal seseorang yang berisiko," kata Stone.
"Kami bermitra dengan LSM dan pakar akademis di bidang ini dan berharap dapat berbagi lebih banyak di masa depan," tambah Stone.
Dalam salah satu tangkapan layar yang beredar di media sosial pada hari Kamis (1 Juli 2021), Facebook bertanya kepada pengguna, "Apakah Anda khawatir seseorang yang Anda kenal menjadi seorang ekstremis?"
"Kami peduli untuk mencegah ekstremisme di Facebook," bunyi peringatan itu. "Orang lain dalam situasi Anda telah menerima dukungan rahasia."
Peringatan kemudian mengarahkan pengguna ke halaman dukungan.
"Kelompok kekerasan mencoba memanipulasi kemarahan dan kekecewaan Anda," bunyi peringatan lain. "Anda dapat mengambil tindakan sekarang untuk melindungi diri sendiri dan orang lain."
Stone mengatakan perusahaan mengarahkan pengguna ke berbagai sumber, termasuk Life After Hate, sebuah kelompok advokasi yang membantu orang meninggalkan gerakan sayap kanan yang penuh kekerasan.
Selama beberapa tahun terakhir, Facebook telah mendapat sorotan tajam dari para kritikus karena tidak mengambil tindakan yang cukup untuk membatasi konten ekstremis di platformnya. Pada tahun 2020, misalnya, perusahaan tersebut dikritik karena gagal menutup laman kelompok milisi yang mendesak warga bersenjata untuk turun ke jalan di Kenosha, Wisconsin.
Perusahaan juga telah berulang kali berjanji untuk berbuat lebih baik dalam menghentikan aliran informasi yang salah dan teori konspirasi. Dewan pengawas independen Facebook bahkan mendesak perusahaan pada Mei untuk menyelidiki peran yang dimainkan platformnya dalam kerusuhan 6 Januari di Gedung Capitol yang dipicu oleh pendukung Donald Trump.[]
Share: