
Ilustrasi
Ilustrasi
Cyberthreat.id - Seorang detektif swasta Israel yang ditahan di New York sejak 2019 atas tuduhan terlibat perekrutan peretas (hacker) menginginkan kesepakatan pembelaan, menurut surat yang diajukan pengacaranya.
Kasus yang tidak biasa ini telah menguak dampak dari industri spionase siber yang rahasia tetapi berkembang di India.
Seperti diberitakan Reuters, Kamis (1 Juli 2021), jaksa federal mengatakan detektif yang dipenjara, Aviram Azari, mengorganisir serangkaian misi peretasan melalui pihak ketiga yang tidak disebutkan namanya. Sasarannya adalah perusahaan-perusahaan Amerika yang berbasis di New York. Dalam operasinya, mereka menggunakan situs web palsu dan pesan phishing untuk mencuri kata sandi akun email.
Meskipun dakwaan tidak mengidentifikasi nama peretas, lima orang yang mengetahui kasus tersebut mengatakan kepada Reuters, Azari didakwa terkait dengan BellTroX InfoTech Services yang berbasis di New Delhi, India. Perusahaan ini menyebut diri bekerja di bidang teknologi informasi.
Namun, belakangan diyakini mereka berada di balik operasi peretasan yang menargetkan pengacara, pejabat pemerintah, pengusaha, investor dan aktivis di seluruh dunia. Nama-nama target serangan dipasok oleh detektif swasta dan klien mereka.
Tahun lalu, Citizen Lab yang berbasis di Universitas Toronto, Kanada, merilis laporan tentang indikasi keterlibatan karyawan BellTroX dalam peretasan global. Pengamatan mulai dilakukan sejak 2017 setelah Citizen Lab dihubungi oleh seorang jurnalis yang menjadi sasaran peretasan lewat metode phishing.
Citizen Lab kemudian memberi tahu ratusan individu dan institusi yang ditargetkan oleh BellTroX dan berbagi temuan mereka dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat. Target mereka mulai dari pejabat pemerintah senior dan kandidat di beberapa negara hingga perusahaan jasa keuangan seperti hedge fund dan bank. Ada pula organisasi lingkungan Greenpeace, perusahaan farmasi, lembaga advokat kebijakan publik, dan masih banyak yang tidak disebutkan peneliti atas permintaan korban. (Selengkapnya lihat: Perusahaan IT India Diam-diam Tawarkan Jasa Meretas Politisi, Aktivis HAM, dan Jurnalis)
Menurut dokumen pengadilan, Azari didakwa dengan konspirasi untuk melakukan peretasan, penipuan kawat, dan pencurian identitas.
Pengacara Azari, Barry Zone, menulis kepada Hakim Distrik AS John Koeltl pada 11 Juni lalu bahwa kliennya sekarang "dalam posisi untuk terlibat dalam diskusi dan negosiasi dengan pemerintah."
Surat itu meminta penundaan sidang yang dijadwalkan pada 9 Agustus.
Barry Zone menolak berkomentar lebih lanjut. Kantor Kejaksaan AS di Manhattan menolak berkomentar.
Email dan panggilan telepon ke kepala eksekutif BellTroX Sumit Gupta dan karyawan lainnya tidak dijawab sejak tahun lalu.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa BellTroX dikontrak oleh detektif swasta Barat yang bekerja atas perintah firma hukum dan orang kaya. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan dari mantan agen.
BellTroX adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang berbasis di India yang menyediakan layanan peretasan untuk klien global, kata para operator.
Investigasi pemerintah AS sedang melihat apakah orang Amerika menyewa kontraktor, termasuk BellTroX, untuk memata-matai aktivis lingkungan AS, menurut tiga orang yang diberi pengarahan tentang penyelidikan yang berbicara dengan syarat anonim.[]
Share: