
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id - Operator seluler Smartfren menguji coba jaringan 5G tahap kedua untuk berbagai skenario penggunaan, termasuk modem wi-fi atau MiFi. Smartfren menguji coba jaringan 5G di spektrum frekuensi milimeterwave 28GHz, pita frekuensi yang belum pernah digunakan layanan seluler.
Uji coba tersebut bukan bagian untuk mendapatkan izin menggelar layanan 5G, melainkan penelitian bagaimana karakteristik layanan seluler 5G ketika berjalan di spektrum milimeterwave.
Menurut Smartfren, spektrum frekuensi tersebut menantang karena penetrasi pendek. Jika hasil uji coba memuaskan, mereka akan melaporkan ke kementerian bahwa pita frekuensi ini bisa digunakan industri seluler.
"Kami harapkan hasil uji coba ini bisa membuat kesimpulan: dengan spektrum frekuensi milimeterwave, kita bisa melayani hal spesifik seperti apa," kata Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, saat jumpa pers virtual, Kamis (17 Juni 2021), dikutip dari Antaranews.com.
Pita frekuensi tertinggi yang saat ini digunakan operator seluler berada di 2,3GHz. Dalam uji coba kali ini, jaringan 5G digunakan pada Mifi, pemutaran video 360 derajat, virtual reality (VR), game VR dan augmented reality. Pada uji coba, kecepatan 5G Smartfren mencapai 1,8GBps di berbagai perangkat customer premise equipment (CPE), termasuk MiFi 5G.
"Sangat disayangkan bila jaringan 5G hanya akan dinikmati di handphone untuk melihat film, video, apalagi kalau hanya untuk sekadar chatting saja. Kalau 5G hanya untuk melayani hal-hal yang sifatnya hiburan seperti itu, jaringan 4G dirasa sudah jauh dari cukup untuk menanganinya," ujar Merza, dikutip dari Kompas.com.
Menurut dia, ada beberapa sektor industri yang telah menanti kehadiran jaringan 5Gi, seperti industri manufaktur, medis, transportasi, hingga agrobisnis.
"Kembali lagi bahwa apa yang dijanjikan 5G dengan kapasitas yang bukan main besarnya, speed bukan main cepatnya, dan latensi yang bukan main pendeknya, ini akan membuat proses otomatisasi di sektor manufaktur akan jauh lebih sempurna," tutur Merza.
Smartfren pada medio 2019 pernah menguji coba jaringan 5G di pusat produksi minyak Marunda Refinery di Bekasi, Jawa Barat.
Uji coba yang menggunakan spektrum frekuensi 28GHz tersebut mencapai 8,7GBps dalam skenario pengendalian jalur logistik pengiriman barang dan pemeliharaan peralatan produksi dengan metode virtual reality dan drone.[]
Share: