
Aplikasi Rp Cepat masih tersedia di Google Play Store hingga Kamis malam (17 Juni 2021)
Aplikasi Rp Cepat masih tersedia di Google Play Store hingga Kamis malam (17 Juni 2021)
Cyberthreat.id - Polisi menangkap lima orang pengelola aplikasi pinjaman online (pinjol) 'Rp Cepat'. Dua lainnya yang merupakan warga China masih diburu.
"Ada lima tersangka dan ada dua DPO yang diduga WNA," kata Wakil Direktur Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Whisnu Hermawan Februanto dalam konferensi pers di Mabes Polri Jakarta yang ditayangkan secara online, Kamis (17 Juni 2021).
Kelima tersangka adalah EDP, BT, ACJ, SS, dan MRK. Sementara dua orang WNA yang masuk dalam DPO berinisial XW dan GK. Polisi telah berkoordinasi dengan Imigrasi untuk melakukan pencekalan.
Whisnu mengatakan, 'Rp Cepat' merupakan perusahaan pinjaman online di bawah naungan PT Southeast Century Asia. Meski punya badan hukum, menurut Whisnu, 'Rp Cepat' tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Aplikasi Rp Cepat ini tidak ada izinnya. Secara legalitas, perusahaan ini tidak ada izin, seperti hasil pengecekan ke teman-teman OJK," ujarnya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan menambahkan, 'Rp Cepat' telah empat tahun beroperasi di Indonesia dan telah melakukan berbagai kejahatan penipuan dan tindak pidana pencucian uang.
"Mudusnya dengan menawarkan pinjaman dengan bunga rendah, namun faktanya bunga yang dibebankan kepada nasabah sangat besar dan tidak wajar," kata Ahmad.
Selain itu, duit pinjaman yang diterima nasabah juga berbeda jauh dengan jumlah yang sebetulnya diajukan.
Sebagai contoh, ada masyarakat yang meminjam Rp3 juta, namun diminta mengembalikan senilai hampir Rp60 juta. Jika tidak dibayar, penagih hutangnya akan menyebarkan informasi bahwa si peminjam telah mengambil uang perusahaan dan disebarkan dengan gambar tak senonoh.
Ahmad mengingatkan agar masyarakat memperhatikan legalitas perusahaan saat meminjam uang dan tidak tergoda dengan iming-iming yang tidak masuk akal.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 30 jo Pasal 46 dan/atau Pasal 32 jo Pasal 48 UU Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf f UU Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan/atau Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 3 atau Pasal 4 atau Pasal 5 atau Pasal 6 atau Pasal 10 UU Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU.
Aplikasi 'Rp Cepat Masih Ada di Google Play Store
Dalam sejumlah kesempatan, OJK sering mengatakan bahwa aplikasi pinjaman online ilegal langsung diajukan untuk diblokir dari toko aplikasi resmi seperti Google Play Store. Namun, pengecekan Cyberthreat.id pada Kamis malam (17 Juni 2021), aplikasi 'Rp Cepat masih tersedia di Google Play Store dan telah diunduh lebihi dari 500 ribu kali.
Jika merujuk pada pernyataan polisi bahwa aplikasi itu telah beroperasi di Indonesia selama 4 tahun, maka selama itu pula OJK telah kecolongan.
Ihwal keterlibatan warga China dalam aplikasi pinjol ilegal bukanlah hal yang mengejutkan. Penelusuran Cyberthreat.id pada April lalu menemukan aplikasi sejenis dengan nama 'DanaPintar' dihosting di China. Seperti 'Rp Cepat', sejumlah korban mengaku mendapat tagihan bernada teror dari penagih hutang yang mengaku dari sejumlah aplikasi, meskipun yang bersangkutan hanya mengunduh aplikasinya saja tanpa mengajukan pinjaman.
Fakta bahwa sejumlah orang yang pernah mengunduh aplikasi 'DanaPintar' juga mendapat tagihan dari belasan aplikasi lain mengindikasikan kemungkinan besar pengelola 'DanaPintar' mengkloning aplikasinya dan memberi nama berbeda-beda, lalu digunakan untuk memeras orang yang sama berkali-kali. (Lihat: Pinjol Ilegal DanaPintar Menjebak Orang yang Tak Meminjam, Aplikasinya Dihosting di China).
Di sebuah laman Facebook bernama 'Rp Cepat' aplikasi itu disebutkan dikelola oleh Shenzhen Shibafang Technology Co., Ltd. yang beralamat di Dongfang Science and Technology Building, No. 16, Keyuan Road, Science Park Community, Yuehai Street, Nanshan District, Shenzhen.
Alamat itu sama dengan alamat yang digunakan oleh aplikasi 'PinjamanKu' yang muncul dalam daftar aplikasi pinjaman ilegal yang dirilis oleh OJK. (Cek di sini).
Di Google Play Store, aplikasi 'Rp Cepat' menggunakan email goduit662gmail.com sebagai sarana surat menyurat. Penelusuran Cyberthreat.id menemukan, alamat email yang sama juga digunakan oleh aplikasi 'Hi Dana' yang sebelumnya sempat terdaftar di Google Play, namun kini sudah dihapus.(Cek di sini)
Fakta itu menunjukkan, kemungkinan besar pengelola 'Rp Cepat' juga mengelola sejumlah aplikasi pinjaman online lainnya dengan nama berbeda-beda.[]
Share: