
Apple | Foto: Unsplash
Apple | Foto: Unsplash
Cyberthreat.id – Gara-gara kesalahan teknisi pusat layanannya, Apple harus mengeluarkan uang “jutaan dolar” untuk seorang pelanggannya lantaran foto bugilnya diunggah di media sosial Facebook.
Sebetulnya ini insiden lama. Namun baru terungkap setelah dokumen gugatan terhadap Apple diketahui oleh Telegraph, surat kabar Inggris.
Menurut dokumen gugatan pada 2016, cerita bermula dari seorang perempuan asal Oregon memperbaiki iPhone-nya ke Pegatron Technology Service, mitra bisnis Apple untuk pusat layanan, di California, AS.
Saat iPhone tersebut diperbaiki, dua karyawan Pegatron ternyata menemukan foto bugil dan video seks si pemilik ponsel. Foto dan video itu pun diunggah oleh kedua teknisi itu ke akun Facebook si pemilik ponsel.
Ketika mengetahui hal itu, mahasiswa berusia 21 tahun itu dikabarkan mengalami tekanan psikologis yang buruk, tulis Telegraph, diakses Selasa (8 Juni 2021). Bagaimana tidak tertekan: 10 foto telanjang dan video seksnya terungkap di internet! Akhirnya unggahan itu baru dihapus setelah perempuan itu diberitahu oleh teman-temannya yang melihat foto-foto vulgar di beranda Facebook-nya.
Dokumen gugatan itu menyebutkan Apple telah melakukan penyelidikan dan mendapati dua karyawan bertanggung jawab atas insiden tersebut dan telah dipecat.
"Kami menjaga privasi dan keamanan data pelanggan kami dengan sangat serius dan memiliki sejumlah protokol untuk memastikan data terlindungi selama proses perbaikan," kata juru bicara Apple dalam sebuah pernyataan kepada The Verge yang mengklarifikasi kembali ke Apple terkait laporan Telegraph tersebut.
“Ketika kami mengetahui pelanggaran berat terhadap kebijakan kami di salah satu vendor kami pada tahun 2016, kami segera mengambil tindakan dan sejak itu terus memperkuat protokol vendor kami,” jubir Apple menambahkan.
Tidak dijelaskan secara lengkap oleh Telegraph bagaimana penyelesaian gugatan tersebut, hanya disebutkan ganti rugi sebesar “ jutaan dolar”. Dalam kasus itu, pengacara korban memang menuntut hingga US$5 juta kepada Apple atas nama pelanggaran privasi dan menimbulkan tekanan psikologis.
Dalam kesepakatan ganti rugi itu, Apple sendiri telah meminta agar namanya dihapus dalam dokumen gugatan dan hanya disebut sebagai “pelanggan”. Kerahasiaan disepakati untuk mencegah individu membahas kasus itu atau mengungkapkan jumlah pembayaran.
Insiden itu menjadi kasus publik setelah Pegatron akhirnya mengganti rugi kepada Apple sebagai bentuk penyelesaian masalah itu. Pegatron lalu menggungat penyedia asuransinya sendiri lantaran menolak untuk menutupi pembayaran kepada perempuan tersebut.
Kasus tersebut pun menjadi pelanggaran privasi terburuk yang terungkap di fasilitas perbaikan iPhone. Terlebih, Apple sering mendengungkan diri bahwa perangkatnya mendukung privasi dan keamanan pengguna.[]
Share: