Cyberthreat.id - Seorang pria Rumania yang dituduh menjalankan operasi skimming besar-besaran kartu kredit di resor Meksiko di Cancún ditangkap pada hari Kamis, mengakhiri cerita saling terkait tentang kekerasan, pencurian, dan politik.

Dilansir dari Washington Post, jaksa penuntut Meksiko mengatakan Florian Tudor, yang sering dikenal dengan julukannya "Shark (Hiu)", ditangkap atas permintaan ekstradisi dari Rumania atas percobaan pembunuhan, kejahatan terorganisir dan pemerasan.

Tahun lalu, pengadilan Rumania memerintahkan penangkapan Tudor menyusul hukuman in absentia atas percobaan pembunuhan, pemerasan, dan pembentukan jaringan kejahatan terorganisir yang berspesialisasi dalam perdagangan manusia.

Ketika agen federal mencoba menahan Tudor, agen federal lain mencoba untuk mencegah penangkapan dan pengacara Tudor mencoba untuk memukul petugas, kata jaksa. Baik pengacara dan agen nakal itu turut dibekuk dan ditahan bersama dengan orang Rumania itu.

Tudor telah bersikukuh tidak bersalah, tetapi para pejabat mengatakan ratusan, dan mungkin ribuan turis diduga ditipu di mesin ATM yang dijalankan oleh kelompoknya di Cancún.

Tudor mengklaim bahwa dia adalah pengusaha sah yang menghadapi penganiayaan politik dan bahkan telah menggelar pertemuan pada 3 Maret dengan pejabat tinggi polisi Meksiko, Sekretaris Keamanan Publik Rosa Icela Rodríguez.

Rodríguez mengatakan dia telah diperintahkan oleh Presiden Andrés Manuel López Obrador untuk bertemu dengan Tudor dan mendengarkannya.

“Yang kami lakukan hanyalah memberinya pertemuan untuk mendengar apa yang ingin dia katakan ... kami memperlakukannya seperti warga negara lainnya,” kata Rodríguez,

Namun pertemuan tersebut mengejutkan banyak orang karena terjadi satu bulan setelah badan anti pencucian uang Meksiko membekukan 79 rekening bank yang terkait dengan geng tersebut karena mereka "merupakan bagian dari perusahaan kriminal untuk mengkloning kartu kredit di zona wisata Cancún".

Unit Intelijen Keuangan mengatakan mereka itu bertindak sebagai bagian dari penyelidikan bersama dengan FBI. Unit tersebut mengkonfirmasi bahwa  itu dijalankan oleh orang Rumania dan sebanyak $ 25 juta terdeteksi sebagai transfer yang mencurigakan.

Unit tersebut mengatakan geng itu menempatkan ATM dengan 'skimmer' untuk membaca data kartu kredit di dalam hotel Cancún, dan mengatakan penipuan telah meluas ke resor lain seperti Puerto Vallarta dan Los Cabos.

Tudor menjadi terkenal karena berbicara dari dalam sebuah kediaman mewah di Cancún dan mengeluarkan siaran pers yang panjang yang mengklaim bahwa dia adalah korban pelanggaran hak asasi manusia dan penganiayaan politik.

Dalam satu dokumen setebal 12 halaman, Tudor mengklaim bahwa mantan kepala polisi Quintana Roo - negara bagian di mana Cancún berada - dan penasihat gubernur negara bagian “berada di balik kampanye ini untuk menciptakan gagasan palsu tentang 'mafia Rumania', dan telah membayar jutaan untuk media berita untuk memfitnah saya."

Dia mengklaim itu semua adalah bagian dari plot untuk menyakiti partai Morena López Obrador dalam pemilihan pertengahan tahun ini.

Tudor juga mengklaim jaksa federal telah mencuri "brankas, komputer, uang tunai, kartu kredit, permata, jam tangan bagus, karya seni, TV, anjing dan kuda ras murni, dan peralatan konstruksi" darinya.

Seorang hakim Meksiko akan memutuskan ekstradisi Tudor ke Rumania dalam beberapa minggu mendatang.

Pada tahun 2018, seorang warga Rumania lainnya, seorang anggota geng yang berselisih dengan Tudor, ditemukan tewas di dalam kendaraan di dekat rumah Tudor. Ada versi yang saling bertentangan tentang situasi pembunuhan tersebut; media lokal mengutip rekan Tudor lainnya yang mengklaim dia diserang dan membunuh pria itu untuk membela diri. []