
Facebook | Foto: Unsplash
Facebook | Foto: Unsplash
Cyberthreat.id – Facebook mengklaim telah menghapus jaringan ratusan akun dan halaman palsu yang menargetkan orang-orang Ukraina, tulis Reuters, Kamis (6 Mei 2021).
Facebook mengatakan telah menghapus 363 halaman, yang diikuti oleh sekitar 2,37 juta akun, dan 477 akun dari jaringan ini karena melanggar aturannya. Jaringan tersebut juga menghabiskan sekitar US$496.000 untuk iklan Facebook dan Instagram, kata Facebook.
Jaringan akun dan halaman itu mengelola distribusi konten penipuan di berbagai platform media sosial dan situs web. Mereka juga menyaru sebagai media berita independen dan mempromosikan konten positif tentang politisi Ukraina.
Facebook menyelidiki jaringan tersebut setelah mendapatkan masukan dari FBI.
Akun-akun tersebut juga dikatakan terkait dengan Adriy Derkach, anggota parlemen pro-Rusia dan masuk daftar hitam pemerintah AS, yang sebelumnya telah dijatuhi sanksi Departemen Keuangan karena campur tangan Pemilu AS 2020.
Akun Derkach sendiri telah dihapus pada Oktober tahun lalu.
Terkait konten politisi Ukraina, Facebook mengatakan jaringan akun tersebut terhubung dengan konsultan politik terkait dengan politisi Ukraina Oleh Kulinich dan mantan Perdagana Menteri Ukraina, Volodymyr Groysman.
Selain mempromosikan kedua politisi, jaringan tersebut juga mendorong materi positif tentang aktor di seluruh spektrum politik, kemungkinan sebagai layanan berbayar. Dikatakan bahwa aktivitas yang diselidiki dimulai sekitar 2015, hanya difokuskan pada Ukraina, dan memposting konten anti-Rusia.
"Anda benar-benar dapat menganggap operator ini sebagai calon tentara bayaran berpengaruh, menyewakan dukungan online yang tidak asli di lingkaran politik Ukraina," kata Ben Nimmo, pimpinan intelijen ancaman operasi pengaruh global Facebook, dalam panggilan telepon dengan wartawan.
Tim investigasi Facebook menyebut Ukraina menjadi tempat bagi peningkatan jasa layanan pengaruh “perilaku tidak sah yang terkoordinasi”—mirip halnya para buzzer (pendengung).[]
Share: