Cyberthreat.id - Huawei Indonesia menilai kunci dari hadirnya transformasi digital adalah kualitas layanan (Quality of Services/QoS). Hal itu menjadi tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkannya.

"Kualitas layanan adalah satu hal yang sangat penting bagaimana konektivitas yang terbangun dan punya sektor yang harus ditransformasi, tentunya QoS menjadi kunci," kata Direktur ICT Strategies & Business Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi,dalam webinar "I Do Care: Indonesia Digital Inclusion for a Better Life Society", Rabu (21 April 2021).

Rosidi mengatakan Huawei Indonesia berkomitmen membantu membangun kualitas layanan broadband di Indonesia, terutama daerah yang belum tersentuh  konektivitas.

"Peranan Huawei sebagai penyedia jaringan telekomunikasi dan infrastruktur sehingga kita ikut membantu dalam ekosistem untuk pembangunan daerah-daerah terpencil sehingga memberikan percepatan dalam akselerasi broadband di Indonesia termasuk daerah terpencil," ujarnya.

Menurut Rosidi, konektivitas sudah menjadi kebutuhan pokok di Indonesia. Itu sebabnya, kata dia, Huawei sebagai penyedia teknologi memberikan solusi terbaik untuk membantu ekosistem telekomunikasi di Indonesia semakin maju dalam penetrasi broadband di semua kawasan Indonesia.

Memberikan konektivitas di area rural, kata Rosidi, sangat penting dan menjadi bagian yag tidak dapat dielakkan dari fundamental teknologi, informasi dan komunikasi (ICT).

"Sangat penting, tidak berbeda untuk penyediaan listrik, air. Maka ini sangat fundamental untuk memberikan pengembangan atau penetrasi broadband di rural," katanya.

"Kami Huawei Indonesia [berkomitmen] membawa dunia digital untuk semuanya, untuk terkoneksi secara penuh kepada dunia digital," tambah Rosidi.

Executive Director of Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi juga menyoroti kualitas layanan internet di Indonesia yang perlu ditingkatkan seperti negara-negara Asia lainnya yakni mengarah ke 100 Mbps (Megabit per second).

"Thailand mengarah ke 100 Mbps. Kemudian Myanmar, walaupun lagi kudeta tapi mereka sebelumnya target 100 mbps, urban 30mbps. 100 Mbps ini merupakan standar internasional perlu dipenuhi negara kita, kalau kita baru 2 Mbps dan 1 Mbps," ujarnya.

Heru berharap permasalahan konektivitas broadband di desa yang belum tersentuh juga bisa diselesaikan oleh Huawei.

"Kita harapkan juga Huawei menjadi bagian dari solusi untuk bagaimana mengatasi persoalan akses infrastruktur di Indonesia, karena walaupun kelihatannua sedikit, tetapi ini memang desa-desa yang sangat sulit ditembus," ujar Heru. []

Editor: Yuswardi A. Suud