IND | ENG
Nobelis Joseph Stiglitz Cemaskan Mata Uang Digital Libra

Joseph Stiglitz | Foto: World Economic Forum/Benedikt von Loebell

Nobelis Joseph Stiglitz Cemaskan Mata Uang Digital Libra
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 05 Juli 2019 - 10:00 WIB

Washington, Cyberthreat.id – Nobelis Ekonomi, Joseph Stiglitz, akhirnya turut mengomentari terkait dengan “gelombang Libra”—mata uang kripto buatan Facebook—yang mulai meresahkan sejumlah negara dan bank-bank sentral di dunia.

Dalam artikelnya yang diterbitkan di The Guardian, Selasa (2 Juli 2019), Stiglitz menurunkan dengan judul yang cukup pesimistis: “Why Facebook’s Libra currency gets the thumbs down.”

“Facebook dan sekutu korporatnya telah memutuskan apa yang benar-benar dibutuhkan dunia, yaitu mata uang digital lain,” demikian Stiglitz membuka artikelnya.

“Bahwa meluncurkan mata uang adalah cara terbaik untuk menggunakan talenta besar yang mereka miliki. Fakta bahwa Facebook berpikir seperti itu, justru mengungkapkan banyak tentang apa yang salah dengan kapitalisme Amerika abad ke-21.”

Menurut dia, saat ini waktu yang aneh untuk meluncurkan mata uang alternatif. Di masa lalu, keluhan utama mata uang tradisional karena ketidakstabilan, dengan inflasi cepat dan tidak pasti, sehingga berimbas pada mata uang itu bukanlah penyimpan nilai yang baik. Namun, kini seperti dolar, euro, yen, dan renmibi dalam kondisi sangat stabil. “Jika ada kekhawatiran hari ini adalah tentang deflasi, bukan inflasi,” tutur dia.

Apalagi, kata dia, sektor keuangan kini juga kian transparansi sehingga sulit bagi sistem perbankan untuk bertindak tercela, seperti pencucian mata uang atau kejahatan lain.

“Dan, teknologi telah memungkinan kita menyelesaikan transaksi secara efisien, memindahkan uang dari rekening pelanggan ke pengecer dalam nanodetik, denga perlindungan dari penipuan yang sudah baik,” kata Stiglitz.

Stiglitz juga memiliki kekhawatiran apakah mata uang kripto bisa dipastikan terbebas dari pelanggaran hukum, semisal, pencucian uang?

Menurut dia, masalah sebenarnya dengan mata uang dan pengaturan keuangan saat ini adalah kurangnya persaingan di antara perusahaan yang mengendalikan transaksi.

Orang mungkin bertanya: gimana sih model bisnis Facebok dan mengapa begitu banyak yang tampak tertarik dengan usaha barunya?

Stiglitz menjawab: “Barangkali orang-orang menginginkan potongan sewa yang diperoleh dari platform.”

Yang ia khawatirkan adalah model bisnis Libra justru dimanfaatkan orang-orang yang terlibat dalam praktik jahat: korupsi, penghindaran pajak, peredaran narkoba, dan terorisme. Jika pemerintah selama ini membuat regulasi untuk mencegah praktik-praktik jahat itu, seharusnya pemerintah juga bisa membuat regulasi serupa pada mata uang kripto.

Jika model bisnis Libra bisa dimanfaatkan seperti itu, ia mendesak pemerintah AS segera mematikannya. “Paling tidak Libra harus tunduk pada aturan transparansi yang berlaku untuk seluruh sektor keuangan. Namun, selanjutnya itu bukan lagi kriptokurensi,” ujar Stiglitz.

Kedua, ia juga tak yakin dengan keamanan Faceboook. Ia khawatir data yang didapat dari transaksi Libra dapat ditambang, seperti semua data lain yang menjadi milik Facebook—yang justru memperkuat kekuatan dan keuntungan pasarnya. “Facebook (atau Libra) mungkin berjanji untuk tidak melakukan itu, tetapi siapa yang akan percaya?” tulis Stiglitz.

Oleh karenanya, ia sangat mewanti-wanti perlunya kehati-hatian dalam melihat Libra ini. Apalagi, Facebook dalam beberapa tahun terakhir telah diterpa begitu banyak ketidakpercayaan dari publik.

#cryptocurrency   #kriptokurensi   #libra   #facebook   #josephstiglitz

Share:




BACA JUGA
Malware Docker Terbaru, Mencuri CPU untuk Crypto & Mendorong Lalu Lintas Situs Web Palsu
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak