
Ilustrasi | Foto: kaspersky.com
Ilustrasi | Foto: kaspersky.com
Cybethreat.id – Seorang lelaki berusia 26 tahun asal Bengaluru, India yang menjadi korban pemerasan online ditemukan bunuh diri.
Saat pertama kali menemukan Avinash BS di rumahnya pada 23 Maret lalu, polisi belum mengetahui motif gantung diri itu.
Namun, baru-baru ini motif tersebut terungkap. Avinash diduga kuat menjadi korban kejahatan siber berupa pemerasan seksual online (sextortion). (Baca: Pemerasan Seksual: Bagaimana Kita Menghadapinya)
Motif pemerasan itu diketahui setelah sekelompok orang mengontak adik perempuan Avinash melalui Facebook, dua hari setelah kakaknya meninggal. Pengancam itu meminta sejumlah uang (yang tidak disebutkan jumlahnya).
Jika tidak membayar, video yang diklaim berisi perilaku seksual Avinash akan diunggah di internet atau dibagikan dengan teman dan keluarga.
Saat itu adik Avinash memberikan nomor telepon sepupunya. Saudara sepupunya menerima telepon dari nomor tak dikenal, yang juga mengancam akan mengirim video seksual Avinash jika pembayaran 21.000 rupee tidak dilakukan.
Ancaman itu akhirnya dilaporkan ke polisi. Diduga ada lima orang yang terlibat dalam pemerasan yang berujung korban bunuh diri.
Dari kronologis itulah, keluarga Avinash menyadari kemungkinan kematian Avinash adalah pemerasan seksual. Dugaan itu diperkuat dengan pengakuan dari sejumlah teman Avinash. Ternyata, Avinash telah meminjam uang hingga 35.000 rupee (Rp6,8 juta) kepada teman-temannya untuk membayar geng pemeras itu.
Video seksual yang dipakai untuk memeras Avinash diduga terkait dengan hubungan asmara online-nya dengan perempuan bernama Neha Sharma. Keduanya berkenalan di Facebook.
Suatu kali dalam telepon video, Neha membujuk agar Avinash telanjang di depan kamera. Namun, Avinash tidak tahu bahwa Neha ternyata merekam adegan tersebut.
Setelah itu, Neha dan sekelompok penjahat siber meminta uang dari Avinash dengan ancaman akan membocorkan video tersebut. Total uang yang diminta 36.000 rupee (Rp7 juta). Avinash pun membayar ke pemeras itu pada 22 Maret, sehari sebelum bunuh diri.
Divisi Polisi Siber Bengaluru mengatakan, kasus yang dialami Avinash tergolong baru di daerahnya, tapi praktik pemerasan di media sosial pernah terjadi sebelumnya.
Pada Maret lalu, seorang pengusaha berusia 54 tahun di Nelamangala, pinggiran Bengaluru juga diancam pemerasan video seksual, tapi tidak sampai bunuh diri.
“Geng penipuan online tampaknya telah beralih ke aktivitas ini. Sangat sedikit korban yang mengajukan pengaduan karena takut akan stigma dari rekaman yang dipublikasikan, bahkan jika rekaman itu palsu,” tutur Kepolisian Bengaluru.[]
Sumber: Outlook India dan Indian Express | Redaktur: Andi Nugroho
Share: