
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Platform berbagi video online, YouTube, menyatakan, tengah menguji coba desain baru di platformnya untuk sekelompok kecil pengguna.
Uji coba tersebut menyangkut tombol suka (like) dan tidak suka (dislike) yang muncul di bawa video.
“Masukan penonton selalu dan akan terus menjadi bagian penting dari YouTube. Namun, kami telah mendengar dari para pembuat konten, bahwa jumlah tidak suka dari publik dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka,” tulis Jensen dari TeamYouTube di laman dukungan Google, Selasa (30 Maret 2021) yang diakses Rabu (31 Maret 2021).
Di sisi lain, kata Jensen, tombol “dislike” juga bisa mendorong aksi tidak suka yang ditargetkan kepada pembuat konten tertentu.
“Jadi, kami menguji desain yang tidak menyertakan jumlah like atau dislike yang terlihat,” ujar dia.
Tampilan desain uji coba yang tak menyertakan jumlah "dislike". | Foto: YouTube.
Kekhawatiran YouTube tentang aksi dislike tersebut memang pernah terjadi. Salah satu contohnya ialah yang dialami oleh selebgram asal Kazakhstan Dayana. Saat merilis video musiknya di akun YouTube Demi Demik, pada 19 Februari lalu, video Dayana dibanjiri dislike. Hingga 31 Maret, jumlah dislike-nya mencapai 314.000, berbeda jauh dengan penonton yang menyukainya hanya mencapai 20.000.
Dayana ini terkenal di kalangan netizen Indonesia dan sempat berhubungan dengan YouTuber Indonesia, Fiki Naki. Namun, belakangan mereka berseteru karena suatu masalah. Tidak diketahui pasti apakah banjir dislike itu berkaitan dengan perseteruan mereka.
Selama uji coba desain baru YouTube, kata Jensen, bagi pembuat konten yang terlibat tidak akan bisa menolaknya. Namun, Jensen mengatakan, YouTube menerima masukan atas desain baru tersebut.
“Kami akan memantau masukan untuk membantu kami menentukan kapan dan bagaimana merilis desain seperti ini secara lebih luas,” tutur Jensen.
Selama uji coba, pembuat konten masih dapat melihat jumlah pasti like atau dislike di YouTube Studio, sedangkan penonton juga masih dapat menyukai atau tidak menyukai video.
“Ini untuk memberikan masukan kepada pembuat dan membantu menyesuaikan rekomendasi yang Anda lihat di YouTube,” tulis Jensen.[]
Share: