IND | ENG
Huawei dan NU Dorong Percepatan Digitalisasi UMKM Syariah Indonesia

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memberi sambutan di HPN Digital Business Forum yang digelar di Bali pada 26-28 Maret 2021

Huawei dan NU Dorong Percepatan Digitalisasi UMKM Syariah Indonesia
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 28 Maret 2021 - 11:13 WIB

Cyberthreat.id – Huawei Indonesia menyatakan dukungannya kepada Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) dalam mengakselerasi transformasi digital UMKM Syariah melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi. Dukungan tersebut disampaikan CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, di HPN Digital Business Forum yang digelar di Bali 26-28 Maret 2021 di Bali dan dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Said Aqil Siroj.   

Sebanyak 300 pengusaha Nahdliyin dari beragam skala usaha berpartisipasi dalam forum bisnis HPN yang mengusung tema ‘Go Digital’ ini. Diharapkan, transformasi digital makin menguat di kalangan wirausahawan Nahdliyin, terutama dari skala UMKM yang membutuhkan dukungan teknologi untuk mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan usaha. Digitalisasi di kalangan UMKM memiliki urgensi tinggi mengingat keberadaannya sebagai penopang utama perekonomian nasional.

Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya yang bertema Arus Baru Ekonomi Berbasis Digital mengatakan bahwa tema besar yang diangkat dalam HPN Digital Forum ini sangat tepat, terutama di saat seluruh kegiatan ekonomi mengalami penyesuaian akibat disrupsi besar yang berlangsung secara global. Tapi meskipun demikian, Wapres mengatakan bahwa bangsa ini masih tetap dapat melewati situasi berat ini berkat bantuan teknologi digital dengan memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi. Aktivitas ekonomi, pemerintahan, pendidikan dan komunikasi sosial selama pandemi tetap dapat berjalan berkat bantuan teknologi digital.

 “Inovasi dalam memanfaatkan teknologi digital yang sesungguhnya telah berlangsung selama beberapa waktu, menjadi terakselerasi secara global akibat pandemi. Pandemi memaksa kita untuk beradaptasi sekaligus memacu literasi dan pemanfaatan teknologi. Ini menghilangkan semua sekat dan hambatan, baik itu usia, jender, geografi dan tingkat pendidikan. Sekarang, kita semua adalah bagian dari komunitas digital global. Saya mengajak semua pihak untuk mengembangkan pusat inkubasi guna membantu calon wirausahawan di semua tingkatan di banyak daerah,” kata Wapres.

Wapres menambahkan, pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan ekonomi syariah dengan fokus pada pengembangan industri halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah serta pengembangan dan perluasan bisnis syariah. Semua ini mendorong usaha mikro dan kecil menjadi lebih tangguh untuk menjadi bagian dari rantai nilai global.

Wapres mendorong HPN untuk membangun kerjasama yang inklusif dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, industri, dan penyedia teknologi, perusahaan kecil maupun besar, untuk memacu tumbuhnya pusat-pusat bisnis syariah di daerah-daerah di seluruh Indonesia, di mana setiap pusat dilengkapi dengan infrastruktur digital untuk memfasilitasi interaksi dan transaksi di kalangan pelaku bisnis syariah.

Dalam upaya penguatan kapasitas dan transformasi digital di kalangan pengusaha syariah dan UMKM inilah diperlukan dukungan berbagai pihak, terutama penyedia teknologi TIK. Salah satunya adalah Huawei yang memang sudah lama berada di indonesia dan bersedia berkontribusi langsung. Terkait dengan dukungan Huawei, CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan bahwa pihaknya mengembangkan teknologi-teknologi digital mutakhir yang menjadi fondasi terselenggaranya produktivitas bisnis yang adaptif terhadap berbagai dinamika, lincah dalam mendukung inovasi, serta responsif terhadap tantangan dan kebutuhan pasar berkat kemampuan analisis yang cepat namun akurat.

Disebutkan, dukungan Huawei Indonesia yang akan diwujudkan melalui pembangunan infrastruktur teknologi dan pengembangan kapabilitas SDM di bidang teknologi digital mendapatkan tanggapan positif dari Pengurus HPN, para pengusaha Nahdliyin dan PBNU. "Dukungan yang diberikan Huawei Indonesia kepada wirausahawan Nadhliyin juga selaras dengan komitmen pemerintah dalam mempercepat pemulihan perekonomian nasional akibat pandemi COVID-19, salah satunya dengan mengembangkan potensi besar ekonomi syariah nasional."

“Sejak hadir lebih dari 20 tahun lalu di Indonesia, Huawei telah bertekad kuat menjadi bagian dari perjalanan negara ini menjadi negara maju dan kekuatan ekonomi digital dunia pada 2045,” tegas Jacky. “Bersama dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia, kami terus membantu memperluas jaringan broadband hingga ke pelosok agar manfaat digital makin merata. Kami juga mengembangkan teknologi terdepan seperti Cloud, Kecerdasan Artisifial, Machine Learning, dan Big Data yang dapat didayagunakan secara langsung ataupun lewat industri untuk kepentingan ekosistem digital Indonesia, termasuk UMKM dan para pengusaha Nadhliyin.”

Untuk mendukung digitalisasi di kalangan wirausawan dan UMKM Nahdliyin, Huawei juga telah siap membantu HPN meningkatkan kapabilitas SDM di ekosistemnya melalui program-program pengembangan kompetensi. Huawei memiliki fasilitas pelatihan teknologi digital terlengkap dan tercanggih di Asia Pasifik yang dibangun di Jakarta, Huawei ASEAN (Indonesia) Academy yang siap digunakan untuk program ini. Diharapkan, program pengembangan SDM Digital dengan HPN akan berkontribusi terhadap harapan pemerintah akan ketersediaan 9 juta SDM Digital Indonesia pada 2025.

“Sehubungan untuk mendukung harapan pemerintah terhadap ketersediaan SDM Digital mumpuni pada 2025, Huawei melalui program-program kolaboratifnya bersama berbagai pemangku kepentingan menargetkan untuk mengembangkan sedikitnya 100.000 SDM Digital Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun,” kata Jacky.

Senada dengan Wakil Presiden, Ketua PBNU, K.H. Said Aqil Siroj mengatakan, HPN Digital Business Forum diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat untuk mendukung semangat digitalisasi di kalangan pengusaha syariah dan UMKM. Selain meningkatkan kompetensi bisnis di era digital ini, penguasaan dan pemanfaatan teknologi digital yang efisien dan efektif akan membantu mereka dalam berinovasi dan mengembangkan bisnis halal, menjadikannya komoditas utama bagi penduduk Indonesia yang 87,2 persennya beragama Islam.

“Para pengusaha kita perlu mengejar ketertinggalan melalui digitalisasi dalam bisnis mereka serta beradaptasi dengan perubahan. Mereka harus menjadi bagian dari ekonomi digital dan bahkan berperan lebih besar bagi kesejahteraan umat,” tegas Ketua PBNU seraya menambahkan bahwa banyak pemimpin Islam di masa lalu adalah wirausahawan.

Sementara itu Ketua HPN Abdul Kholiq mengatakan, “Gelaran ini bertujuan merespon ajakan pemerintah untuk mempercepat transformasi digital di indonesia guna menyelamatkan perekonomian Indonesia, meningkatkan pelayanan publik, serta mendorong terwujudnya kontribusi pengusaha Nahdliyin terhadap upaya transformasi digital nasional sebesar 30%. Peluang usaha yang muncul berkat transformasi digital harus dimanfaatkan seoptimal mungkin agar para pengusaha HPN dapat berperan dalam industri digital dan telekomunikasi.”

Ia menambahkan, “Forum ini juga sebagai ajang belajar dan membangun jejaring antar pengusaha HPN dengan perusahaan di bidang digital dan telekomunikasi. Untuk itu, terima kasih kepada Huawei, perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang digital dan telekomunikasi yang telah mendukung komitmen kami lewat forum ini.”

#huawei   #transformasidigital   #himpunanpengusahanahdliyin

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Huawei Pamerkan Produk Unggulan di MWC Barcelona