
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Kementerian Kominfo RI hingga Selasa (16 Maret 2021) mengklaim telah mengidentifikasi sebanyak 130 isu hoaks yang berkaitan dengan vaksin Covid-19.
Berdasarkan sebarannya, konten hoaks di Facebook sebanyak 679 konten, Twitter 45 konten, YouTube 41 konten, TikTok 15 konten, dan Instagram 9 konten.
“Informasi atau pemberitaan hoaks mengenai Vaksin Covid-19 kian banyak tersebar di berbagai platform digital. Hoaks di platform digital bisa kami atasi, yang pertama pasti setelah melakukan cek, ricek, konfirmasi dan verifikasi, maka diberikan label: Itu hoaks, disinformasi dan malinformasi,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Menkominfo mengatakan hal itu usai meninjau program “Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua untuk Awak Media” di Hall Basket Senayan, Jakarta, Selasa (16 Maret 2021) seperti dikutip dari situs web Kominfo, diakses Rabu (17 Maret 2021).
Oleh karena itu, Menteri Johnny meminta kepada masyarakat agar memahami kondisi negara yang saat ini sedang memerangi Covid-19.
“Terlalu banyak hoaks dan itu tidak bermanfaat, mari kita jaga bersama-sama ruang digital kita yang sehat, ruang digital kita yang bersih, kita gunakan itu secara cerdas dan secara cermat,” kata dia.
Menurut Menkominfo, penyebaran hoaks bisa dilakukan di media sosial yang bersifat terbatas dan tertutup, seperti di WhatsApp Group.
“Dibutuhkan kedewasaan dan kecerdasan masyarakat penting untuk melakukan pencegahan. Kalau di WA Grup itu tolong sekali lagi, jangan menyebarkan informasi yang enggak perlu. Tidak saja (berita hoaks) vaksinasi Covid-19, tapi seluruh aktivitas masyarakat. (Informasi) yang tidak bermanfaat, yang salah, yang keliru, jangan (disebarkan),” kata dia.[]
Share: