IND | ENG
Ini Alasan Xiaomi Dimasukkan ke Daftar Hitam Dephan AS

Xiaomi dianggap memiliki hubungan militer lantaran CEO juga pendiri Xiaomi, Lei Jun, mendapatkan penghargaan atas jasanya kepada negara. | Foto: Arsip Xiaomi

Ini Alasan Xiaomi Dimasukkan ke Daftar Hitam Dephan AS
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Senin, 08 Maret 2021 - 21:32 WIB

Cyberthreat.id – Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengungkapkan alasan mengapa Xiaomi masuk daftar hitam.

Pertimbangan tersebut terungkap dalam dokumen yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS di Washington sebagai tanggapan atas gugatan yang diajukan oleh perusahaan smartphone China tersebut. 

Dikutip dari Wall Street Journal, diakses Senin (8 Maret 2021), Departemen Pertahanan mengungkapkan, Xiaomi dianggap memiliki hubungan militer lantaran CEO juga pendiri Xiaomi, Lei Jun, mendapatkan penghargaan atas jasanya kepada negara.

Lei Jun mendapatkan penghargaan “Outstanding Builder of Socialism with Chinese Characteristics” pada 2019 dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China. Penghargaan itu diberikan setiap lima tahun sekali kepada pengusaha sektor swasta terkemuka.

Xiaomi terlihat sangat bangga dengan penghargaan yang hanya diberikan kepada 100 eksekutif China itu. Perusahaan kemudian memasukkan penghargaan tersebut pada biografi Lei Jun pada situs web perusahaan dan laporan tahunannya.

Selain penghargaan itu, alasan lain adalah rencana investasi ambisius Xiaomi dalam teknologi canggih seperti 5G dan kecerdasan buatan. Inilah yang membuat Departemen Pertahanan pada  Januari lalu menambahkan Xiaomi ke daftar perusahaan yang mendukung militer China.

Akibat penetapan tersebut, perusahaan atau orang asal AS dilarang berinvestasi di produsen ponsel cerdas terbesar ketiga di dunia itu.

Sementara itu, juru bicara Xiaomi masih belum memberikan tanggapan apa pun terkait masalah tersebut. Sebelumnya Xiaomi dengan tegas telah membantah berafiliasi dengan militer China dan mengatakan menjual produk dan layanan hanya untuk penggunaan sipil dan komersial.

Xiaomi ditambahkan ke daftar hitam Departemen Pertahanan di masa pemerintahan Donald Trump pada 14 Januari, bersama delapan perusahaan China lainnya.

Total, Departemen Pertahanan menambahkan 44 perusahaan China ke daftar hitam, termasuk raksasa telekomunikasi Huawei Technologies Corp dan pembuat chip komputasi Semiconductor Manufacturing International Corp. Keduanya, berkali-kali juga membantah adanya hubungan militer.

Pada akhir Januari lalu, Xiaomi menggugat Departemen Pertahanan dan Departemen Keuangan AS. Dalam gugatannya, Xiaomi mengatakan departemen tidak memberikan penjelasan atas keputusannya juga tidak memberi perusahaan kesempatan untuk menanggapi.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#xiaomi   #amerikaserikat   #huawei   #china

Share:




BACA JUGA
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities
Huawei Pamerkan Produk Unggulan di MWC Barcelona
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China