IND | ENG
Facebook Luncurkan Kampanye Iklan Personalisasi Itu Penting, Terkait Kebijakan Privasi Apple?

Tangkapan layar kampanye terbaru Facebook

Facebook Luncurkan Kampanye Iklan Personalisasi Itu Penting, Terkait Kebijakan Privasi Apple?
Yuswardi A. Suud Diposting : Jumat, 26 Februari 2021 - 20:30 WIB

Cyberthreat.id - Facebook meluncurkan kampanye besar-besaran yang membela model bisnis periklanannya yang memanfaatkan data penjelahan internet seseorang untuk menyajikan iklan yang dipersonalisasi di platformnya. Kampanye dalam bentuk iklan ini akan hadir di TV, radio, dan platform digital mulai hari Kamis (25 Februari 2021).

Kampanye besar-besaran ini muncul menjelang Apple memberlakukan kebijakan privasi yang mewajibkan aplikasi semacam Facebook meminta persetujuan dari pengguna produk Apple jika hendak melacak aktivitas online mereka.

Dilansir dari CNBC, kampanye iklan dari Facebook itu menekankan bahwa iklan yang dipersonalisasi dapat memudahkan seseorang menemukan produk yang disukainya. Karena itu, kampanye itu diberi judul "Good Ideas Deserve to be Found”  atau ide baik layak ditemukan.

Facebook mengatakan kampanye itu dimaksudkan untuk "membantu orang-orang memahami bagaimana iklan hasil personalisasi yang mereka lihat membantu mereka menemukan hal-hal baru yang mereka sukai, dan mendukung bisnis di komunitas mereka".

Eksekutif Facebook mengatakan inisiatif itu dimaksudkan untuk mendukung bisnis kecil yang berjuang selama pandemi.

Tetapi Facebook tampaknya punya motif lain yang tak disebutkan. Kebijakan baru yang akan diterapkan Apple akan mempersulit perusahaan periklanan digital semacam Facebook untuk menargetkan iklan ke pengguna telepon seluler dan  melacak kinerjanya.

Facebook dalam beberapa bulan ini melontarkan pernyataan yang menentang kebijakan Apple itu. Menurut Facebook, kebijakan Apple itu akan merugikan bisnis kecil yang selama ini beriklan di Facebook. Namun, bagi pegiat privasi, itu justru merugikan Facebook sendiri karena tak bisa lagi leluasa melacak aktivitas online seseorang karena harus atas persetujuan.


Perubahan kebijakan privasi Apple akan mewajibkan aplikasi pihak ketiga meminta izin pengguna jika hendak melacak aktivitas online mereka
 

Kampanye periklanan terbaru ini tampaknya sebagai upaya membujuk pengguna produk Apple untuk menekan tombol "Ya" saat aplikasi meminta izin untuk pelacakan.

Kepala pemasaran perusahaan Facebook Andrew Stirk mengatakan penelitian perusahaan menemukan bahwa 47% bisnis kecil takut mereka tidak akan bertahan enam bulan ke depan, atau tidak yakin berapa lama mereka akan bertahan karena pandemi Covid-19 dan kebijakan lockdown telah menghancurkan segalanya, dari pengecer hingga restoran.

Namun dia mengatakan bahwa perubahan Apple “menambah urgensi untuk ini,” katanya.

“Sasarannya adalah membantu orang-orang memahami peran yang dimainkan iklan yang dipersonalisasi untuk bisnis kecil, untuk kemampuan mereka tumbuh dan berkembang, dan juga peran yang mereka mainkan dalam membantu menemukan ide yang mungkin tidak ada, yang mungkin tidak mereka temukan,” katanya kepada CNBC dalam sebuah wawancara minggu ini.

Kampanye Facebook ini akan berjalan selama 12 minggu di dalam dan di luar platform Facebook. Ini termasuk spot TV yang dilakukan dengan agensi Droga5, disutradarai oleh David Wilson dan disuarakan oleh Grace Jones.

Mereka menampilkan bisnis nyata dan menyertakan frasa, "Namun untuk setiap ide besar yang menjadi pujian liar, ada begitu banyak lagi yang tidak pernah menemukan ketenaran mereka."

Iklan TV diakhiri dengan teks “Ide bagus layak ditemukan. Iklan yang dipersonalisasi membantu Anda menemukannya. ”

“Kami ingin memastikan bahwa [bisnis kecil] mengetahui alat yang kami sediakan, dan membuat pengalaman itu sepositif mungkin,” kata Stirk.

“Lalu bagi konsumen, kami ingin mendorong kesadaran tentang peran yang dimainkan iklan yang dipersonalisasi untuk bisnis kecil dan kemampuan untuk menemukan ide,” tambahya.

Kampanye ini akan menjadi masif. Di Facebook, perusahaan bisnis dapat memposting dengan hashtag #DeserveToBeFound, dan di Instagram akan ada stiker dengan teks serupa.

Akhir bulan lalu, CEO Apple Tim Cook mengecam keras model bisnis yang mengandalkan pengambilan data pengguna. Menurutnya, cara itu dapat mengarahkan pengguna pada informasi yang salah, ketidakpercayaan, dan bahkan kekerasan di dunia nyata.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, jika kita menerima seperti biasa bahwa segala sesuatu dalam hidup kita dapat dikumpulkan dan dijual, maka kita kehilangan lebih dari sekedar data. Kita kehilangan kebebasan untuk menjadi manusia," kata Cook.

Meski Cook tidak menyebut nama Facebook, model bisnis yang dijalankan raksasa media sosial itu mengandalkan data pengguna dan digunakan untuk merekomendasikan konten dan iklan.

"Pada saat disinformasi merajalela dan teori konspirasi yang dibuat oleh algoritma, kita tidak bisa lagi menutup mata terhadap teori teknologi yang mengatakan bahwa semua keterlibatan itu baik dan semakin lama semakin baik," kata Cook.

Catatan Cyberthreat.id, algoritma yang dibangun Facebook bergantung pada data riwayat penjelajahan pengguna di internet. Berdasarkan data itu,orang-orang yang menyukai topik tertentu atau produk tertentu, akan terus  direkomendasikan dengan konten yang disukainya. Walhasil, seseorang yang menyukai teori konspirasi, misalnya, akan terus disuguhkan konten serupa dan iklan terkait topik itu. Walhasil, alih-alih menyadarkan, model algoritma semacam itu justru kian menjerumuskan.

Menurut Cook, beberapa konsekuensi dari jenis bisnis ini dapat merusak kepercayaan publik pada vaksinasi yang seharusnya menyelamatkan nyawa, polarisasi, dan bahkan kekerasan di dunia nyata yang dilakukan oleh kelompok ekstremis.

"Jika bisnis dibangun di atas pengguna yang menyesatkan, pada eksploitasi data, pada pilihan yang tidak ada pilihan sama sekali, itu tidak pantas kami puji," kata Cook. "Itu pantas dicemooh."

Cook menambahkan bahwa Apple telah bekerja tidak hanya untuk memperkuat prinsip privasinya sendiri, "tetapi untuk menciptakan riak perubahan positif di seluruh industri."

"Di Apple, kami membuat pilihan sejak lama. Kami percaya bahwa teknologi etis adalah teknologi yang bekerja untuk Anda. Itu teknologi yang membantu Anda tidur, bukan membuat Anda terjaga. Ini memberi tahu Anda ketika Anda sudah merasa cukup, itu memberi Anda ruang untuk membuat, atau menggambar, atau menulis atau belajar, bukan menambahnya lagi. Teknologi ini ada untuk memperingatkan Anda saat detak jantung Anda melonjak atau membantu Anda saat mengalami kejatuhan yang parah. Dan dengan semua ini, selalu, privasi dan keamanan adalah yang utama, karena tidak ada yang perlu menukar hak penggunanya untuk menghasilkan produk yang hebat, "kata Cook.

Di internal Facebook sendiri, muncul perdebatan soal itu. Sebuah laporan menunjukkan bahwa beberapa staf di raksasa media sosial itu mengungkapkan kekhawatiran bahwa serangan Facebook dapat dilihat sebagai kepentingan diri sendiri, bukan untuk kepentingan bisnis kecil.

Di sisi lain, para pegiat hak-hak digital dan kelompok yang mempromosikan privasi memuji langkah Apple dan mengecam Facebook yang dinilai mengeksploitasi data pengguna untuk bisnisnya.[]

#facebook   #iklantertarget   #apple   #kebijakanprivasi   #

Share:




BACA JUGA
Apple Keluarkan Patch untuk Zero-Day Kritis di iPhone dan Mac
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Aktivitas ClearFake Diperluas, Targetkan Sistem Mac dengan Atomic Stealer
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook
Perlindungan Data Pribadi, Meta Luncurkan Facebook dan Instagram Bebas Iklan di Eropa