
MWC Shanghai 2021 Exhibition Hall | Foto: Huawei
MWC Shanghai 2021 Exhibition Hall | Foto: Huawei
Cyberthreat.id – Huawei membuka Digix Lab pertamanya di Kawasan Asia Pasifik, berlokasi di Singapura, guna mendukung para pengembang dan mitra yang tergabung di ekosistem Huawei Mobile Services (HMS).
Program ini diinisasi dalam rangka mendukung pengembangan ekosistem teknologi yang kian majemuk serta mempercepat terwujudnya transformasi digital di kawasan regional, ujar Jay Chen, Vice President of Huawei Asia Pacific, kepada media pada perhelatan Mobile World Congress 2021 di Shanghai, Kamis (25 Februari 2021).
Pengembangan Digix Lab di area Changi Business Park mempertimbangkan posisi penting dari kawasan tersebut sebagai hub teknologi di Asia Pasifik, serta dalam rangka turut mendorong pertumbuhan ekosistem mobile di Asia Tenggara.
Laboratorium ini juga dilengkapi dengan Augmented Reality, Virtual Reality HMS Core Kits, serta beragam kapabilitas teknologi dan dirancang agar dapat mendukung para pengembang di semua level dalam mengembangkan aplikasi mobile.
“Digix Lab menghadirkan platform dalam membina dan menyediakan perlengkapan bagi para pengembang dengan peranti pengembangan aplikasi yang mereka butuhkan agar dapat berinovasi dan terus maju di ruang digital,” ujar Jay Chen dalam pernyataan persnya.
MWC Shanghai 2021 mengambil tema “Connected Impact,” menampilkan bagaimana ekosistem digital akan dapat membawa perubahan-perubahan ke depan menuju terwujudnya dunia yang lebih baik.
Jay menambahkan, Huawei juga akan berkolaborasi bersama mitra-mitranya mengenai sejumlah program dalam mengembangkan ekosistem teknologi dalam rangka mempercepat terlaksananya transformasi digital di kawasan Asia Pasifik.
Untuk melengkapi pengembangan DIGIX Lab, Huawei juga mengumumkan akan menyertakan lebih banyak aplikasi in-demand dari negara-negara setempat ke HUAWEI App Gallery untuk meningkatkan ekosistem mobile di kawasan.
Menurut laporan terbaru dari GlobalData, kawasan Asia Pasifik diprediksikan akan menjadi yang terdepan dalam pengadopsian teknologi 5G dengan sebanyak 1,14 miliar pelanggan, atau setara dengan 65 persen dari angka total langganan 5G di tingkat global pada tahun 2024.
Huawei tengah menghimpun komunikasi 5G dan standar-standar di industri dalam rangka meningkatkan skala dalam pengembangan aplikasi 5GtoB, melalui inovasi dan sejumlah kemitraan strategis yang dibangun bersama-sama dengan pelanggan.
Dalam rangka penguatan ekosistem 5G, Huawei juga berencana untuk menggelontorkan investasi senilai 475 juta Thai baht (atau setara US$ 1,5 juta untuk mendukung pengembangan 5G Ecosystem Innovation Center (EIC) di Bangkok.
Huawei juga berkomitmen untuk menyelenggarakan program inkubasi untuk lebih dari 100 perusahaan rintisan lokal berskala menengah dan kecil (SME) dalam setiap tahunnya untuk mengadopsi solusi-solusi 5G bagi beragam industri vertikal dalam tiga tahun ini.
Untuk ekosistem rintisan, Huawei Asia Pasifik juga telah meluncurkan Spark Program di Singapura sejak tahun 2020 untuk mendukung perusahaan-perusahaan rintisan teknologi dalam pemanfaatan aplikasi-aplikasi 5G, Machine Learning & Analytics, IoT, Mobile Edge Computing, hingga Mobile & SaaS. Program ini berhasil menarik lebih dari 500 usaha rintisan dari 75 negara untuk bergabung bersama.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital membawa potensi kebutuhan SDM di bidang TIK yang tinggi pula di kawasan Asia Pasifik.
Huawei berkomitmen untuk turut menguatkan kecakapan di bidang TIK bagi 200.000 SDM hingga lima tahun ke depan, melalui penyelenggaraan serangkaian program, di antaranya seperti Huawei Academy, ICT Certification, dan Seeds for the Future.[]
Share: