
TikTok Cash. | Foto: Kumparan/Bianda Ludwianto
TikTok Cash. | Foto: Kumparan/Bianda Ludwianto
Cyberthreat.id – Para pengguna yang tertipu menggunakan aplikasi TikTok Cash melaporkan pengembang aplikasi tersebut ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Senin (15 Februari 2021).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, saat dihubungi Cyberthreat.id, Senin malam, membenarkan laporan tersebut dan saat ini masih akan menyelidiki terlebih dulu laporan dari para korban tersebut.
TikTok Cash, aplikasi berbasis web yang menjanjikan uang bagi penggunanya yang menonton video TikTok, baru-baru ini menjadi perbincangan di media sosial.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI pada pekan lalu telah menerima permintaan blokir situs web dan akun media sosial TikTok Cash dari Satgas Waspada Investasi. SWI menyebutkan bahwa TikTok Cash sebagai aplikasi investasi ilegal atau tak berizin.
Laporan korban ke polisi. | Foto: Admin Instagram (@alumni.tiktokcash)
Bersatu di media sosial
Sebuah akun media sosial dibuat di Instagram (@alumni.tiktokcash) untuk mengumpulkan para korban TikTok Cash. Menurut admin akun tersebut kepada Cyberthtreat.id, para korban melaporkan Aretha Mozza dan Max yang dianggap bertanggung jawab atas TikTok Cash.
Keduanya dilaporkan atas tudingan "penipuan melalui media elektronik, penipuan/perbuatan curang, serta pencucian uang atau (money laundering)”.
Mereka dianggap melanggar Pasal 28 ayat (1) UU Nomor 19/2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11/ 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Juga, Pasal 378 KUHP tentang penipuan/perbuatan curang dan Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 UU Nomor 8/2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Aretha Mozza dituding sebagai kenalan dari Aaron, admin utama TikTok Cash Indonesia yang diduga bukan warga negara Indonesia. Hal ini diungkapkan sejumlah korban TikTok Cash di sebuah grup Telegram bernama "Korban Tiktok cash".
Dalam grup berisikan 6.000 anggota itu disebutkan bahwa Aretha Mozza diduga sebagai orang yang pertama kali membawa TikTok Cash ke Indonesia.
Di media sosial, Aretha mendapat pengikut puluhan ribu orang, baik di Instagram maupun TikTok. Dari tangkapan layar yang dikirim pengguna di grup Telegram itu, Aretha aktif mempromosikan TikTok Cash di media sosialnya, disertai penghasilan yang didapatkannya dari TikTok Cash yang mencapai Rp 14 miliar.
Bantahan Aretha Mozza
Melalui unggahan cerita (story) Instagram-nya (@itsmozzakimchie), Aretha menampik bahwa dirinya mendapatkan uang hingga miliaran rupiah dari TikTok Cash. Aretha mengatakan bahwa tidak pernah kerja sama atau berkaitan dengan TikTok Cash, tapi dirinya juga diajak oleh seseorang yang tidak disebutkan namanya.
Hasil analisis Satgas Waspada Investasi (SWI) menunjukkan, TikTok Cash melakukan kegiatan memberikan hadiah (reward) kepada anggotanya yang follow, like dan menonton video.
Hanya, untuk mendapatkan hadiah itu, para anggotanya membayar biaya disesuaikan paketan atau level keanggotaan.
Di situs webnya disebutkan level keanggotaan terbagi atas: “magang”, “pekerja sementara”, “karyawan”, “pemimpin grup”, “pengawas”, dan “pengelola”. Biaya dipatok mulai Rp 89.000 hingga Rp 5 juta.
Untuk menambah jaringan anggota, TikTok Cash menyediakan kode referral. Anggota yang mengajak orang lain bergabung melalui kode tersebut akan menerima bonus.
"Kegiatan ini diduga ilegal karena bisnis utamanya menjual keanggotaan yang mirip dengan skema money game," kata Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing ketika dihubungi Cyberthreat.id, Kamis (11 Februari 2021).
Sekadar informasi, money game merupakan bisnis penggandaan uang dengan cara menyetorkan sejumlah uang untuk mendapatkan imbal hasil yang sangat tinggi.
Ciri-ciri skema money game, antara lain tidak ada produk yang dijual walaupun ada maka dijual dengan harga yang tidak sesuai atau kemahalan, bonus aktif diperoleh dari perekrutan, dan bonus pasif diperoleh berdasarkan persentase nilai investasi yang ditanamkan.
Selain itu, ciri-ciri lainnya yaitu jumlah pembayaran (pay out) hasil bonus keuntungan tidak masuk akal, boleh memiliki lebih dari satu akun (bergabung berkali-kali), dan serta perusahaan tidak memiliki izin yang sesuai (Surat Izin Penjualan Langsung atau SIUPL).
Pemblokiran situs web tiktokecash.com telah dilakukan sejak Rabu (10 Februari), sedangkan untuk akun medsosnya masih dalam proses pemblokiran.
Di situs webnya, TikTok Cash sempat membuat pernyataan, bahwa Perusahaan Pusat TikTok Cash Asia Pasifik akan mengambil jalur hukum atas apa yang terjadi di Indonesia.
TikTok Cash menuding ada yang mencoba menyerang server platformnya dan melaporkan pihaknya kepada aparat berwajib serta menyebarkan berita palsu terkait bisnisnya. (Baca: Kominfo Tutup TikTok Cash, Pengembang Sempat Tuding Ada Penyebar Hoaks).[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: