IND | ENG
Uji Keamanan Layanan SPBE, Bali Terbuka Masukan dari Peneliti Eksternal

Salah satu materi yang dipaparkan terkait fungsi honeynet dalam lokakarya daring dan tatap muka yang digelar BSSN bertajuk "The Role of Honeynet in Electronic Based Government System (SPBE)" di Bali dan ditayangkan di YouTube Cyberthreat.id, Rabu (20 Januari 2021). | Foto: Tangkapan layar Cyberthreat.id/Andi Nugroho

Uji Keamanan Layanan SPBE, Bali Terbuka Masukan dari Peneliti Eksternal
Tenri Gobel Diposting : Rabu, 20 Januari 2021 - 18:35 WIB

Cyberthreat.id – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana mengklaim semua aplikasi yang mendukung penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Provins Bali telah melewati uji keamanannya.

Total ada 23 aplikasi yang telah dibangun dan terbagi atas enam layanan digital yakni Desa Adat Modern, Bali Unggul, Bali Kerta, Bali Mandiri, Ekonomi Bali, dan Bali Pusat Peradaban Dunia.

“Uji keamanan tersebut dilakukan oleh tim Badan Siber dan Sandi Negara,” ujar Pramana dalam lokakarya daring dan tatap muka yang digelar BSSN bertajuk "The Role of Honeynet in Electronic Based Government System (SPBE)" di Bali dan ditayangkan di YouTube Cyberthreat.id, Rabu (20 Januari 2021).

Pramana mengatakan, untuk menjalankan seluruh aplikasi, pihaknya menggunakan sistem komputasi awan (cloud computing) agar seluruh aplikasi dapat diakses masyarakat setiap hari.

Terkait keamanan SPBE, Pramana mengatakan, selain didukung dengan teknologi honeynet di seluruh kabupaten/kota, juga mendapat dukungan dari Computer Security Incident Respon Team (CSIRT) BSSN.

Pramana juga mengatakan instansinya membuka peluang kerja sama dengan mahasiswa atau kampus terkait aktivitas menguji keamanan aplikasi.

"Kami sangat terbuka dengan hal tersebut," ujarnya menjawab pertanyaan dari STIKOM Bali yang menawarkan peluang kerja sama untuk menguji aplikasi (penetration testing) sebelum diluncurkan.

Dukungan tersebut, menurut Pramana, sangat baik karena tim SPBE Bali sendiri termasuk minim, hanya 21 orang. Jika ingin bekerja sama seperti itu, lembaga eksternal bisa berkirim surat ke Diskominfotik Bali untuk ditindaklanjuti.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#bssn   #huawei   #honeynet   #spbe   #ancamansiber   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
BSSN-Huawei Techday 2024
Keamanan Siber Membutuhkan People, Process, dan Technology.
BSSN dan Bank Riau Kepri Syariah Teken Kerja Sama Perlindungan ITE
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
Intelligent Sensing, Bagian Integral Pemerintahan Smart Cities