Cyberthreat.id – Operator seluler Indosat Ooredoo akhirnya menyusul pesaingnya, Telkomsel, untuk meluncurkan komersialisasi layanan jaringan 5G.
Indosat telah mendapatkan surat keterangan laik operasi (SKLO) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika sesuai ketentuan Pasal 4 Permenkominfo Nomor 5/2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.
Untuk tahap awal, Indosat diberi wilayah pengujian di Jakarta Pusat, yaitu di Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Medan Merdeka Selatan.
“Dengan diterbitkannya SKLO 5G ini menandakan bahwa seluruh sarana dan pra sarana untuk penggelaran jaringan 5G yang telah selesai dibangun oleh PT. Indosat Tbk, secara teknis siap dioperasikan,” ujar Menkominfo Johnny G. Plate dalam siaran persnya, Selasa (15 Juni 2021).
Layanan 5G Indosat akan dilakukan pada pita frekuensi 1.800 Mhz atau 1,8 Ghz dengan lebar pita 20 Mhz dalam rentang 1.837,5 Mhz hingga 1.857,5 Mhz.
Johnny mengatakan dalam pengembangan jaringan 5G, Indonesia menerapkan kebijakan teknologi netral.
“Operator seluler memiliki kesempatan untuk memilih teknologi netral yang cocok dengan pertimbangan bisnis dan keadaan di lingkungan operator seluler masing-masing,” ujar Menkominfo.
CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, menyatakan, Indosat Ooredoo berkomitmen untuk senantiasa mendorong percepatan transformasi digital dan menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia melalui teknologi terdepan, konektivitas berkecepatan tinggi, dan pengalaman digital terbaik.
“Kami akan memastikan hadirnya layanan 5G akan bermanfaat bagi masyarakat dan berdampak terhadap pemulihan ekonomi. Kami percaya Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara dan teknologi 5G akan memainkan peran yang sangat penting dalam langkah maju ini,” tuturnya.[]