
Aplikasi Signal
Aplikasi Signal
Cyberthreat.id - Aplikasi perpesanan Signal yang mendapat limpahan pengguna baru setelah WhatsApp memaksa pengguna menyetujui datanya dibagikan ke Facebook, dilaporkan mengalami kendala teknis yang mengakibatkan layanannya down di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan lainnya.
Situs downdetector.com mencatat, gangguan terjadi sejak Jumat malam (15 Januari 2021) pukul 21.00 WIB, dan mulai berangsur-angsur pulih pada siang ini.
Signal sendiri lewat akun Twitter terkonfirmasi @signalapp, 8 jam sebelum artikel ini ditulis mengatakan sedang berupaya mengatasi masalahnya.
"Kami membuat kemajuan untuk menghidupkan kembali layanan. Privasi adalah prioritas utama kami, tetapi menambah kapasitas adalah prioritas terdekat kedua saat ini," tulis Signal.
Dua jam berselang, Signal kembali mencuit,"kami sedang bekerja (memulihkan layanan). Maaf atas ketidaknyamannya."
Empat jam lalu, Signal kembali mengumumkan,"kami masih bekerja secepat mungkin untuk menambah kapasitas terkait lonjakan trafik (pengguna)."
Pengumuman serupa juga disampaikan di laman website Signal.
"Signal menghadapi kendala teknis. Kami sedang bekerja keras untuk mengembalikan layanan secepat mungkin," tulis Signal.
Seperti diketahui, Signal adalah aplikasi perpesanan yang digadang-gadang paling aman. Selain dilengkapi enkripsi ujung ke ujung, Signal juga tidak menyimpan data penggunanya.
Nama besar di dunia teknologi seperti bos Tesla, Elon Musk, dan mantan pekerja yang membocorkan program mata-mata NSA, Edward Snowden, merekomendasikan orang-orang untuk beralih ke Signal setelah WhatsApp memaksa pengguna menyetujui sebagian datanya dibagikan ke perusahaan lain di bawah naungan Facebook.
"Bagi mereka yang bertanya-tanya tentang penskalaan @SignalApp, keputusan #WhatsApp untuk menjual penggunanya ke @Facebook telah mengarah pada apa yang mungkin merupakan migrasi digital terbesar ke messenger yang lebih aman yang pernah kami lihat. Bertahanlah di sana sementara tim Signal mengejar ketertinggalan," tulis Edward Snowden di Twitter pada 15 Januari 2021 kemarin, merespon cuitan Signal yang memamerkan data penggunanya melonjak 5 kali lipat dari 10 juta ke 50 juta hingga 12 Januari lalu.[]
Update:
Share: