IND | ENG
 Cara Melaney Ricardo Rebut Kembali Akun WhatsApp setelah Tertipu Kasir Indomaret Palsu dan SMS OTP Bahasa Thailand

Cara Melaney Ricardo Rebut Kembali Akun WhatsApp setelah Tertipu Kasir Indomaret Palsu dan SMS OTP Bahasa Thailand
Tenri Gobel Diposting : Jumat, 15 Januari 2021 - 22:50 WIB

Cyberthreat.id - Presenter Melaney Ricardo hampir saja kehilangan akun WhatsApp-nya. Itu terjadi setelah dia tertipu oleh orang yang mengaku sebagai kasir Indomaret dan meminta kode voucher yang seakan salah dikirim ke ponselnya. Padahal, sebenarnya itu  adalah kode One-Time-Password (OTP) untuk masuk ke akun WhatsApp-nya.

Hal itu disampaikan Melaney dalam sebuah video yang diunggah di Youtube pada 13 Januari 2021 lalu.

Melaney bilang, peristiwa itu terjadi pada Selasa malam (12 Januari 2021) sekitar pukul 22.30 WIB. Saat sedang dalam perjalan pulang dan setengah tertidur, tiba-tiba ponselnya bergetar. Rupanya, ada pesan masuk ke WhatsApp-nya dari nomor tak dikenal.

Si pengirim pesan mengaku sebagai kasir minimarket dan salah memasukkan nomor saat transaksi, sehingga ada PIN yang dikirim ke ponsel Melaney dalam bentuk SMS berbahasa Thailand. Pengirim pesan meminta Melaney mengirim tangkapan layar yang berisi PIN itu kepadanya. Jika tidak, si pengirim pesan mengatakan dalam masalah besar dan bisa dipecat dari pekerjaannya.

Merasa kasihan kepada si pengirim pesan yang setengah mengiba, Melaney yang mengaku dalam kondisi mengantuk, menuruti permintaan itu. Lantaran dalam bahasa Thailand, Melanie juga tak paham isi pesannya. Tanpa disadarinya, yang dikirim itu berisi kode OTP untuk masuk ke akun WhatsApp-nya.

"Orang itu bilang itu ada nomor PIN-nya dengan tulisan kayak bahasa Thailand, itu ada di SMS-nya mba. Plis banget mbak tolong, katanya pakai emoticon nyembah segala," kata Melaney.

Orang yang mengaku sebagai pegawai minimarket itu, kata Melaney, menggunakan foto profil perempuan dengan seragam sebuah minimarket.

Tak lama setelah tangkapan layar SMS itu dikirim, WhatsApp Melanie logout dengan sendirinya. Dia tak lagi bisa masuk.  Itu terjadi lantaran si pengirim pesan telah mendapatkan kode OTP untuk login ke WhatsApp Melaney di perangkat lain.

Menyadari akun WhatsApp-nya telah berpindah tangan, Melaney pun panik. Dia khawatir data pribadinya bisa diakses si penipu. Untungnya, kata Melaney, dirinya tidak memiliki m-banking dan menggunakan ponselnya hanya untuk berkomunikasi. Namun, tetap saja Melaney khawatir karena isi percakapan sama teman-temannya itu dianggapnya sebagai hal pribadi.

Saat itu, Melaney berdoa dan menghubungi suami dan orang terdekatnya yang sekiranya bisa membantunya mengambil kembali akun WhatsAppnya. Akhirnya, saudara laki-laki Melaney dan keponakannya datang membantu Melaney.

"Kita langsung uninstall Whatsapp-nya di ponsel aku,  terus email ke team WhatsApp-nya gitu" kata Melaney.

Dia juga memberitahu lewat Instagram bahwa seseorang telah mengambil alih WhatsApp-nya. Itu dilakukan agar teman-temannya tidak menjadi sasaran penipuan seperti meminta uang atau hal lain yang mengatasnamakan dirinya.

Untungnya, setelah mengirim email ke tim bantuan WhatsApp, Melaney mendapat sejumlah instruksi apa yang harus dilakukan. Melaney pun mengikuti instruksi itu dan pukul 00.30 WIB akunnya berhasil direbut kembali. Dia pun mengaku sangat senang dan bersyukur akun WhatsAppnya bisa kembali.

Berdasarkan keterangan dari teman-temannya di WhatsApp, akun WhatsApp-nya digunakan peretas itu untuk meminjam uang. Tetapi tidak berhasil karena setelah diretas Melaney sempat mengabari teman-temannya melalui Cerita di Instagram bahwa akun WhatsAppnya diretas.

"Karena teman-teman sudah tahu setelah gue post di Instagram, tahu nih orang memang hacker, malah dibecandain gitu [sama teman], minta transfer 5 juta, 'yakin cuman 5 juta, enggak mau 10 juta? Gak mau 15 juta?', pokoknya dibikin becandaan sama teman-teman gue ditipu balik gitu," ujarnya.

Melaney pun menyadari seharusnya dirinya lebih waspada lagi terlebih saat dia dihubungi oleh nomor tidak dikenal. Namun, terlepas dari itu, Melaney mengatakan dirinya berbagi ceritanya ini agar tidak ada yang tertipu lagi dengan modus serupa maupun modus lainnya yang mencoba mengambil alih akun WhatsApp kita.

Intinya, kata dia, jangan cepat mengambil keputusan kalau ada nomor tidak dikenal dan berusaha menghubungi siapapun untuk meminta pendapatnya, serta berpikir dulu sebelum mengambil langkah. "Super hati-hati dan juga waspada banget, oke," pesannya.

Modus Penipuan Lama
Dari penjelasan Melaney, modus peretasan ini pernah diperingatkan oleh warganet bernama Edi (@EdiMahaMG). Melalui Twitternya pada Kamis (24 Desember 2020), Edi meminta agar warganet lain memviralkan pesannya dan berhati-hati dengan modus peretasan akun WhatsApp berkedok voucher game Indomaret. (Lihat: Awas! Modus Peretasan Akun WhatsApp Berkedok Voucher Game Masih Terjadi).

Modus ini juga pernah terjadi beberapa bulan lalu tetapi kali ini pesan dikirim melalui aplikasi WhatsApp, bukan melalui SMS seperti kejadian sebelumnya. (Lihat: Hati-hati, Pembajakan Akun WhatsApp Berkedok Voucher Game Indomaret).

Penipu itu mengirim WhatsApp ke calon korban dan berpura-pura sebagai pegawai minimarket dan mengatakan akan ada SMS yang masuk dari WhatsApp dalam bahasa Thailand. SMS itu masuk lantaran dirinya salah memasukkan nomor ponsel korban pada transaksi pembelian voucher game sehingga kode voucher yang nyatanya kode OTP itu masuk ke korban.

Contoh pesan yang dikirimkan ke calon korban mengatasnamakan kasir Indomaret

Calon korban diminta mengirimkan isi SMS itu segera dengan alasan pelanggannya menunggu untuk kode kupon itu. SMS yang dikirimkan sebetulnya bukan kode kupon, tapi kode sandi sekali pakai (OTP) yang masuk dalam bahasa Thailand.


Contoh pengiriman kode OTP berbahasa Thailand yang masuk lewat SMS ke target yang WhatsApp-nya hendak diambil alih.

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya membenarkan memang ada modus serangan akun WhatsApp seperti itu.

Mengapa bisa SMS yang masuk berbahasa Thailand? Alfons mengatakan bahwa penipu itu mengganti bahasa pada aplikasi WhatsApp.

"Kalau instal, lalu pilih bahasa Thailand, maka pesan akan datang dalam bahasa Thailand," ujarnya kepada Cyberthreat.id, Jumat (25 Desember 2020).

Alfons mengatakan jika ada pengguna yang sudah menjadi korban dan akun WhatsApp-nya berhasil diambil alih peretas, pengguna cukup mencopot atau meng-uninstall aplikasi WhatsApp di ponsel.

Selanjutnya, pengguna kembali instal aplikasi dan masuk ke akunnya dengan kode OTP baru yang dikirimkan ke ponsel.

Untuk langkah pencegahannya, Alfons menyarankan untuk mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah (2FA) di aplikasi."Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun dengan alasan apa pun," ujar Alfons. (Baca: Cara Aktifkan Fitur 2FA di WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram). []

Editor: Yuswardi A. Suud

#whatsapp   #kasirindomaret   #penipuanonline

Share:




BACA JUGA
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Lindungi Percakapan Sensitif, WhatsApp Luncurkan Fitur Secret Code
Fitur Baru WhatsApp: Protect IP Address in Calls
Spyware CanesSpy Ditemukan dalam Versi WhatsApp Modifikasi
Geng Penipu Online Bernilai Puluhan Miliar Ditangkap di Spanyol