
WhatsApp | Foto: Pixy.org
WhatsApp | Foto: Pixy.org
Cyberthreat.id – WhatsApp Inc, penyedia aplikasi pesan daring WhatsApp, bakal menghadapi tuntutan hukum lantaran kebijakan privasi terbarunya..
Sebuah petisi diajukan oleh sejumlah pengguna ke pengadilan India pada Kamis (14 Januari 2021), demikian dikutip dari Reuters, diakses Jumat (15 Januari).
WhatsApp yang berkantor pusat di California, Amerika Serikat mengatakan pada 4 Januari lalu bahwa perusahaan berhak untuk berbagi beberapa data pengguna, termasuk lokasi dan nomor telepon dengan Facebook dan grup perusahaan lain, seperti Instagram dan Messenger.
WhatsApp memberi pengguna batas waktu hingga 8 Februari 2021 untuk menyetujui persyaratan baru. Jika tidak, pengguna tidak bisa menggunakan aplikasi.
Hal itu memicu kemarahan pengguna di seluruh dunia, termasuk di pasar terbesarnya di India yang memiliki 400 juta pengguna. Namun, kebijakan tersebut ternyata tak berlaku di Uni Eropa lantaran ada kesepakatan dengan Otoritas Pengawas Data Uni Eropa.
Di India, banyak pengguna mulai menginstal aplikasi saingan seperti Signal dan Telegram. Hal itu mendorong WhatsApp untuk memulai kampanye iklan besar-besaran demi “menenangkan pelanggan”. (Baca: WhatsApp Pasang Iklan di Koran-koran India Soal Kebijakan Barunya, Dikritik Berlakukan Standar Ganda)
Salinan petisi yang diajukan ke pengadilan tinggi India itu menyebutkan bahwa WhatsApp membahayakan keamanan nasional dengan membagikan, mentransmisikan, dan menyimpan data pengguna di negara lain dengan informasi yang diatur oleh undang-undang asing.
"WhatsApp telah mengolok-olok hak dasar kami atas privasi," demikian isi petisi itu.
“Ini jenis perilaku sewenang-wenang dan intimidasi ini tidak dapat diterima dalam demokrasi dan sepenuhnya 'ultra vires' (di luar kekuasaannya) dan bertentangan dengan hak-hak dasar sebagaimana tercantum dalam Konstitusi India,” petisi tersebut menambahkan.
Petisi itu akan disidangkan oleh Pengadilan Tinggi Delhi pada Jumat ini waktu setempat.
WhatsApp tidak menanggapi permintaan komentar. Sebelumnya, WhatsApp mengklaim bahwa pembaruan kebijakan tidak mempengaruhi privasi pesan dengan teman dan keluarga, karena obrolan grup dienkripsi dan perubahan hanya terkait dengan interaksi dengan bisnis. (Baca: Kebijakan Privasi Baru Dikritik, WhatsApp Buka Suara: Dari Pesan Terenkripsi End-to-End hingga Tak Ambil Kontak Pengguna)
Share: