IND | ENG
Mengenal Aplikasi Signal, Apa yang Membedakannya dengan WhatsApp?

Aplikasi Signal

Mengenal Aplikasi Signal, Apa yang Membedakannya dengan WhatsApp?
Yuswardi A. Suud, Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Sabtu, 09 Januari 2021 - 14:58 WIB

Cyberthreat.id - Aplikasi pesan instan Signal mengalami lonjakan pengguna setelah WhatsApp mengumumkan akan membagikan data penggunanya ke Facebook untuk kepentingan bisnis iklan. Itu artinya, WhatsApp menjadikan data pengguna sebagai tambang uang. Para pengguna yang keberatan pun mulai beralih ke Signal.

Lantas, apa yang membedakan Signal dengan WhatsApp? Hal yang paling mendasar adalah Signal tidak menyimpan data pengguna, bahkan menyembunyikan metadatanya.

Signal sendiri adalah aplikasi perpesanan yang mengutamakan privasi. Salah satu dedengkotnya adalah Brian Acton, pendiri WhatsApp yang memilih meninggalkan perusahaan itu setelah menjualnya ke Facebook. Kabarnya, Acton angkat kaki dari WhatsApp lantaran tidak setuju dengan rencana Mark Zuckerberg memonetisasi WhatsApp. Pada 2018, bersama Moxie Marlinspike, Acton mendirikan Signal Technology Foundation dengan misi untuk "membangun teknologi yang mengutamakann privasi berbasis sumber terbuka (open source) untuk melindungi kebebasan berekspresi dan sarana komunikasi yang aman secara global."

Lantaran bersifat lembaga nirlaba yang tidak mengutamakan keuntungan, Signal dipercaya lebih meyakinkan dalam hal melindungi data pribadi penggunanya.

Dikutip dari Bussines Insider, Signal menjadi salah aplikasi populer yang banyak digunakan oleh akar keamanan siber, jurnalis, pejabat pemerintah, dan banyak lagi.

Signal memiliki kelebihan dalam hal keamanan dan berbagai kelebihan yang tidak dimiliki aplikasi lain. Mulai dari enkripsi end to end, kecepatan pengiriman pesan.

Bahkan Signal sendiri tidak mampu membaca pesan yang dikirimkan pengguna ke penguna lainnya, sehingga Signal diyakini akan merahasiakan percakapan pengguna. Hal ini juga dibuktikan dengan tersedianya kode sumber Signal untuk umum, yang dapat diuji secara langsung oleh para peneliti keamanan siber.

Signal dinilai mirip dengan aplikasi perpesanan lainnya, hanya saja dengan lebih banyak fitur keamanan. Misalnya, pada tingkat dasar pengguna dapat melakukan percakapan empat mata dengan seseorang atau memulai obrolan grup. Dalam obrolan ini, pengguna dapat mengirim gambar, video, tautan internet, pesan suara, dan lainnya. Pengguna bahkan dapat mengirim dan bereaksi terhadap pesan dengan emoji, seperti di Slack dan Discord.

Untuk meningkatkan keamanan dan mencegah orang lain mengakses aplikasi Signal di ponselnya, pengguna mengunci aplikasi menggunakan kode sandi atau pemindaian sidik jari yang biasa digunakan untuk mengunci ponsel.

Dikutip dari Android Authority (https://www.androidauthority.com/signal-app-1148147/), Signal menggunakan sumber terbukanya sendiri yakni Signal Protocol, untuk menyediakan komunikasi terenkripsi end to end, antara pengguna Signal. Signal Protocol ini juga menenkripsi obrolan grup, pesan suara, foto, dan video untuk iOS, Android, dan pemilik PC.

Untuk Signal di versi Android dapat berfungsi sebagai aplikasi SMS atau MMS ponsel, meskipun pesan teks tersebut tidak akan dienkripsi. Sementara pada versi seluler juga mendukung  panggilan suara dan video terenkripsi.

Signal juga diketahui telah memperluas dukungannya untuk obrolan grup. Admin grup sekarang dapat dipilih, yang dapat menambah atau menghapus orang di grup. Ada juga dukungan untuk @sebutan jika pengguna ingin menekankan orang tertentu dalam obrolan grup. Tautan grup juga dapat dikirimkan kepada siapa saja untuk bergabung dengan grup Signal.

Pengembang Signal menegaskan tidak hanya pesan Signal yang dienkripsi, tetapi semua metadata dalam pesan tersebut juga disembunyikan. Dengan kata lain, jika pengguna memiliki obrolan Signal dengan pengguna lan, hanya orang yang menerima pesan Anda yang akan melihatnya.

Bahkan jika seseorang dapat mencegat pesan Signal, mereka tidak dapat membacanya karena pesan tersebut dienkripsi. Selain itu, Signal juga menyembunyikan metadata berarti lokasi pesan asli juga hilang.

Dalam kebijakan privasinya, Signal mengungkapkan pihaknya tidak akan tidak menjual, menyewakan, atau memonetisasi data dab konten pribadi pengguna dengan cara apapun. Signal juga berkomitmen melindungi informasi yang diberikan pengguna kepada Signal.

"Untuk informasi tambahan milik pengguna akan disimpan di server kami, termasuk token otentikasi yang dibuat secara acak, kunci, token push, dan materi lain yang diperlukan untuk membuat panggilan dan mengirimkan pesan. Signal membatasi informasi teknis tambahan ini seminimal mungkin yang diperlukan untuk mengoperasikan Layanan," tulis Signal.


Tabel perbandingan data yang dikumpulkan oleh Signal, iMessage, WhatsApp dan Facebook Messenger | Sumber: Forbes

Berikut adalah sejumlah fitur menarik di Signal.

1. Signal tidak hanya sekedar mengenkripsi pesan Anda, tetapi juga menyembunyikan hampir semua metada, termasuk siapa yang mengirim pesan. Artinya, hanya orang yang dikirimi pesan yang dapat melihat siapa yang mengirimkannya kepada mereka. Signal tidak punya cara untuk memberitahu siapa yang mengirimi Anda pesan, begitu pula jika ada yang mencoba mencegat pesan Signal saat transit. Itu sebabnya, para aktivis dan jurnalis banyak yang menggunakan aplikasi ini.

2. Seperti halnya aplikasi perpesanan lain, Sginal juga mendukung pencakapan personal dan grup. Sayangnya, tidak disebutkan secara pasti batasan jumlah anggota grup.

3. Enkripsi ujung ke ujung
Signal adalah pelopor dalam penggunaan enkripsi ujung ke ujung (end-to-end encryption). Protokol yang ada di Signal kemudian kemudian juga dipakai oleh WhatsApp, Messenger, Skype dan Google Allo. Sementara Telegram mengggunakan MTproto.

4. Memiliki fitur pesan terhapus otomatis
Signal memiliki fitu yang membuat pesannya bisa terhapus otomatis yang dapat diatur durasinya mulai dari 5 detik hingga 1 minggu.

5. Aplikasinya bisa dikunci
Signal menyediakan fitur untuk mengunci aplikasi untuk mencegah orang lain mengintip isi percakapannya. Ini seperti kunci layar pada Android yang bisa dibuka dengan sidik jari.

6. Bisa untuk panggilan suara dan video
Seperti aplikasi perpesanan moderen lainnya, Signal juga bisa digunakan untuk panggilan suara dan video. Bahkan, komunikasi panggilan suara dan video ini bisa dienkripsi untuk mencegah pengintipan oleh pihak ketiga.

7. Mendukung berbagai file
Signal juga mendukung pengiriman berkar gambar, video, audio, dan dokumen.

8. Bisa dijadikan aplikasi SMS/MMS
Untuk versi Android, Signal bisa dijadikan sebagai aplikasi utama untuk menerima dan mengirim SMS/MMS. Hanya saja, SMS dan MMS ini tidak dienkripsi. []

#signal   #whatsapp   #elonmusk   #privasi   #datapribadi   #whatsappbagidatakefacebook

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan
Bawaslu Minta KPU Segera Klarifikasi Kebocoran Data, Kominfo Ingatkan Wajib Lapor 3x24 Jam
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger