Cyberthreat.id – Sebanyak enam fokus utama yang disiapkan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G. Plate terkait akselerasi transformasi digital di Indonesia pada 2021.
Dalam siaran persnya, Selasa (5 Januari 2021), fokus pertama yang disinggung menkominfo yaitu komunikasi publik. Menurut dia, komunikasi publik agar menciptakan rasa aman dan nyaman bagi publik.
“Literasi yang akurat akan membantu masyarakat untuk bisa lebih kuat di dalam mengatasi Covid-19, bisa membantu masyarakat untuk memahami dengan baik kebijakan pemerintah sehingga tidak terjadi disinformasi, tidak berkembangnya hoaks,” tutur Johnny.
Kedua, penyelesaian proyek infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya terkait dengan pemerataan jaringan 4G di seluruh Nusantara.
“Jangan sampai kita menghadirkan sinyal di puncak gunung, tapi enggak ada orang tinggal di sana. Kita harus mendekatkan atau menghadirkan sinyal di wilayah permukiman masyarakat atau di mana ada fasilitas layanan publik untuk mendukung itu” katanya.
Ketiga, pembangunan Pusat Data Nasional. Menurut Johnny, pembangunan PDN adalah pekerjaan yang paling besar kementeriannya.
“Karena dari situlah nanti electronic government bisa kita jalankan,” ujar dia dalam rapat virtual ”Menkominfo Menyapa: Indonesia Terkoneksi, Semakin Digital, Semakin Maju” di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (4 Januari).
Keempat, tersedianya bandwidth yang memadai dan berkualitas. Oleh karena itu, kata Johnny, dibutuhkan tata kelola bandwidth di seluruh Indonesia.
"Sehingga tidak terjadi di wilayah tertentu kelebihan bandwidth, wilayah yang lain malah kekuarang bandwidth, ini harus diatur dengan baik,” jelasnya.
Selanjutnya, fokus kelima terkait digitaliasi penyiaran. Menurut Johnny, saat ini di Indonesia masih berlangsung simulcast. Adapun “Analog Switch Off” ditargetkan pada 2 November 2022.
Terakhir, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kata menkominfo, yaitu membangun ekonomi digital.
“Secara khusus pemerintahan Pak Presiden Joko Widodo menekankan untuk on boarding UMKM ultramikro digital. Jadi, kita harus membantu bagaimana mereka bermigrasi dan bertransformasi dari UMKM konvensional menjadi konvensional yang saat ini baru sekitar 10 juta dari 64 juta UMKM di Indonesia,” kata Johnny.[]