
Tokopedia dan Gojek | Foto: Tokopedia/Cyberthreat.id
Tokopedia dan Gojek | Foto: Tokopedia/Cyberthreat.id
Cyberthreat.id – Gojek dan Tokopedia dikabarkan tengah membahas rencana merger. Nilai valuasi penggabungan dua perusahaan internet diperkirakan senilai US$ 18 miliar atau sekitar Rp 25 triliun, demikian menurut Reuters, Selasa (5 Januari 2021).
Tiga sumber Reuters yang mengetahui informasi tersebut mengatakan, Gojek dan Tokopedia pada akhir Desember 2020 sepakat untuk uji tuntas bisnis masing-masing.
Para pendiri dan beberapa eksekutif senior Gojek dan Tokopedia telah berteman selama satu dekade terakhir dan berusaha menyelesaikan kesepakatan pada paruh pertama tahun ini, kata sumber tersebut.
“Ini adalah percakapan yang bersahabat antara mitra yang saling percaya. Secara kasar, sebagian besar telah disetujui,” kata salah satu orang tersebut.
Pembahasan merger sebetulnya telah dimulai sejak 2018, tetapi tidak terwujud dalam kesepakatan, kata dua sumber itu.
Negosiasi meningkat pada November 2020 setelah rencana merger selama berbulan-bulan antara Gojek dan pesaingnya, Grab, tak ada kejelasan, kata sumber tersebut.
Semua sumber menolak untuk diidentifikasi karena pembicaraan itu bersifat pribadi.
Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita ketika dikontak CNN Indonesia juga menolak berkomentar panjang.
“Kami tidak dapat memberikan komentar terhadap rumor dan spekulasi di pasar,” ujar dia.
Hal senada juga dilontarkan oleh Tokopedia. “Kami tidak berkomentar untuk spekulasi atau rumor pasar,” tutur VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak.
Gojek adalah perusahaan rintisan (startup) pertama di Indonesia yang menyediakan layanan pemesanan transportasi daring baik sepeda motor maupun mobil. Didirikan pada 2015 oleh Nadiem Makarim, sekarang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Gojek langsung populer dan menjadi startup lokal berstatus decacorn—memiliki nilai valuasi di atas US$ 10 miliar.
Pada Juni 2020, Gojek mengumumkan telah mendapatkan suntikan modal baru dari PayPal, Tencent Holdings, Google, Warburg Pincus LLC, dan Facebook. Gojek juga telah merambah di Asia Tenggara seperti di Singapura, Thailand, Malaysia (uji coba awal 2020), dan Vietnam.
Sementara itu, Tokopedia dikenal sebagai perusahaan e-commerce yang menyandang status unicorn yang memiliki pasar di Indoensia juga Asia Tenggara. Perusahaan ini didirikan oleh Wiliam Tanuwijaya pada 2009.
Sejauh ini, investor Tokopedia adalah perusahaan-perusahaan besar, di antaranya Alibaba Group Holdings Ltd, SoftBank Group Corp, Temasek Holdings Pte Ltd, Sequoia Capital, dan Google.[]
Share: