
Ilustrasi. | Foto: Cyberthreat.id/Andi Nugroho
Ilustrasi. | Foto: Cyberthreat.id/Andi Nugroho
Cyberthreat.id – Adobe, perusahaan perangkat lunak grafis asal AS, mulai menampilkan peringatan di komputer Windows—tentu saja yang memakainya—terkait dengan habis masa pakai aplikasi Adobe Flash Player.
Pengguna disarankan untuk menghapus Flash Player karena aplikasi ini tak lagi berfungsi mulai 12 Januari 2021.
“Untuk membantu mengamankan sistem Anda, Adobe akan memblokir konten Flash agar tidak berjalan di Flash Player mulai 12 Januari 2021,” demikian seperti dikutip dari BleepingComputer, diakses Kamis (31 Desember).
Selain itu, mulai besok pagi atau 1 Januari 2021, Adobe tak lagi mendukung atau memperbarui Flash Player.
“Sangat disarankan agar Anda menghapus Flash Player sekarang dan tidak perlu menunggu hingga tidak berfungsi lagi,” tutur Adobe.
Alasan Adobe mematikan Flash Player karena selalu menjadi risiko keamanan atau dieksploitasi oleh peretas sebagai medium distribusi malware.
Flash Player akan digantikan seperti HTML5, WebGL, dan WebAssembly yang dinilai Adobe sebagai lternatif yang layak untuk konten Flash.
Sebelumnya, Adobe mengumumkan akhir masa Flash Player paa Juli 2017, lalu diikuti oleh semua pembuat browser utama, seperti Apple, Google, Microsoft, dan Mozilla yang tak mau lagi memakainya.
Facebook juga saat itu ikut serta menghentikan penggunaan aplikasi karena platformnya sangat bergantung pada konten berbasis Flash untuk game daringnya.
Sejak pengumuman dari Adobe itu, Facebook telah meminta pembuat game untuk bermigrasi ke teknologi berbasis HTML5 dan JavaScript.
Pada Juni lalu, menurut situs survei teknologi web W3Techs, hanya 2,6 persen dari situs web saat ini menggunakan kode Flash--menunjukkan penurunan sejak 2011.[]
Share: