IND | ENG
Mahfud MD Sebut Misinformasi Tidak Terlalu Berbahaya

Menkopolhukam Mahfud MD | Foto: Tangkapan layar Cyberthreat.id/Tenri Gobel

Mahfud MD Sebut Misinformasi Tidak Terlalu Berbahaya
Tenri Gobel Diposting : Rabu, 30 Desember 2020 - 08:45 WIB

Cyberthreat.id – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD mengatakan, berita misinformasi dan merusak opini tidak terlalu berbahaya. Yang lebih berbahaya, kata dia, justru ancaman pembunuhan yang disebarkan oleh sekelompok orang di dunia maya.

Menurut dia, misinformasi disebarkan oleh sekelompok orang yang menganggap “apa pun yang dilakukan pemerintah serba salah”. Mereka sejak dari dulu sudah ada, tetapi tidak terlalu kuat.

“Sekarang kan [mereka] didukung oleh media sosial yang  begitu masif," ujarnya dalam acara sedaring Dewan Pakar KAHMI, Minggu (27 Desember 2020).

Oleh karenanya, ia berpendapat bahwa saat ini perlu mengaktifkan lagi polisi siber untuk menindaklanjuti orang-orang yang menyebar ancaman di dunia maya.

Polisi siber di Indonesia, kata Mahfud, sekarang telah memiliki alat yang dapat memburu pelaku yang menyebarkan ancaman, misal, pembunuhan di dunia maya.

"Misal, mendapat berita 'Awas Anda akan dibunuh'. Kalau lapor ke polisi siber, hal seperti itu bisa ditemukan," katanya.

Menurut dia, polisi siber bisa melacak nomor ponsel dan keberadaan ponsel yang dipakai oleh pelaku ancaman tersebut. Dengan peralatan yang ada, menurut Mahfud, orang-orang yang melakukan ancaman seperti itu akan secepat mungkin ditangkap.

"Kalau ada orang mengancam-ancam pukul 08.00, pukul 10.00 sudah ditangkap. Itu bisa kok sekarang. Dan, itu banyak dilakukan karena polisi siber kita bisa untuk hal-hal kriminal yang membahayakan seperti itu," kata Mahfud.

"Kalau kita tidak aktifkan polisi siber, ya akan susah juga. Kita akan terlalu liberal dan akan masuk kerusakan-kerusakan yang tidak bisa dibayangkan," katanya.[]

Redaktur: Andi Nugroho

#kejahatanduniamaya   #ancamansiber   #serangansiber   #disinformasi   #mahfumd   #polisisiber

Share:




BACA JUGA
BSSN Selenggarakan Workshop Tanggap Insiden Siber Sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata
Serangan siber di Rumah Sakit Ganggu Pencatatan Rekam Medis dan Layanan UGD
7 Kegunaan AI Generatif untuk Meningkatkan Keamanan Siber
Para Ahli Mengungkap Metode Pasif untuk Mengekstrak Kunci RSA Pribadi dari Koneksi SSH
BSSN dan Huawei Berikan Literasi Keamanan Siber Bagi Peserta Diklat Kemenlu