
Yubikey | Foto: Yubikey via The Verge
Yubikey | Foto: Yubikey via The Verge
Cyberthreat.id – Banyak peretasan akun-akun daring perbankan, media sosial, atau aplikasi lain berawal dari ketelodoran pengguna.
Salah satu penyebabnya, ini umum terjadi juga sering disepelekan, yaitu membuat kata sandi lemah dan mudah ditebak. Masih ada yang memakai kata sandi: “password”, “nama orangtua/suami/istri/anak/tokoh favorit”, atau angka “12345”.
Sejak kata sandi mudah dibobol, masalah lain muncul: kata sandi yang rumit ternyata sulit diingat. Munculnya inovasi aplikasi pengelola kata sandi, seperti Google Authenticator, Microsoft Authenticator, dan lain-lain.
Sebelum itu juga dikenal dengan kode sandi sekali pakai (one-time password/OTP) yang bisa dikirimkan ke pengguna via SMS atau telepon. Kode enam angka ini dipakai untuk verifikasi masuk akun atau proses transaksi. Namun, kode OTP ini ternyata juga paling sering dieksploitasi penjahat siber dengan metode rekayasa sosial (social engineering).
Sering kita dengar pembobolan akun pembayaran, pembajakan akun WhatsApp karena berawal dari kode OTP. Selain kode OTP, ada pula bank yang menerapkan token fisik sebagai autentikasi pembayaran.
Sejak Twitter menderita peretasan besar-besaran pada medio Juli 2020, mereka mulai memberikan kunci keamanan fisik kepada karyawannya untuk mengakses sistem internalnya. Penggunanya juga mulai diberi opsi untuk bisa memakai kunci keamanan fisik. Facebook baru-baru ini menyusul Twitter untuk menerapkan kunci keamanan fisik guna masuk platformnya mulai tahun depan.
Kunci keamanan fisik ini berupa perangkat keras, layaknya sebuah flash disk yang dicolok di port USB komputer. Ketika pengguna akan mengakses akun dan membutuhkan otentifikasi, maka untuk menambah keamanan lebih kuat juga karena bersifat offline, kunci fisik ini bisa menjadi pilihan terbaik untuk melindungi akun-akun daring.
Kunci fisik kini telah berkembang. Ponsel Android Anda juga bisa disetel sebagai kunci keamanan fisik. (Baca: iPhone Kini Bisa Sebagai Kunci Keamanan 2FA di Akun Google)
Memang yang paling umum tersedia di pasar, perangkat kunci ini berbentuk layaknya flash disk; ada yang berbasis Bluetooth, ada pula yang dicolok ke port untuk mengisi baterai.
Metode otentikasi dengan perangkat keras ini lebih disukai ketimbang berbasis perangkat lunak karena masih dapat dipakai ketika ponsel hilang.
Berikut ini sejumlah kunci perangkat keras yang umum dipakai, seperti yang disarankan oleh WIRED, diakses Rabu (23 Desember 2020).
Foto-foto: WIRED
Share: