IND | ENG
SolarWinds, Namanya Mendadak Populer Sejak Peretas Canggih Menyusup ke Aplikasi Orion-nya

SolarWinds | Foto: Shutterstock via itpro.co.uk

SolarWinds, Namanya Mendadak Populer Sejak Peretas Canggih Menyusup ke Aplikasi Orion-nya
Andi Nugroho Diposting : Senin, 21 Desember 2020 - 13:35 WIB

Cyberthreat.id – Sebelum pekan lalu, barangkali nama SolarWinds belum begitu dikenal.

Perusahaan perangkat lunak berkantor pusat di Texas, AS tersebut adalah penyedia pemantauan jaringan komputer penting untuk pelanggan-pelanggan kelas atas juga kantor pemerintah di berbagai negara.

Namun, peretasan yang diungkapkan SolarWinds pada Minggu (13 Desember 2020) membuat geger di dunia. Karena selama berbulan-bulan, secara diam-diam, peretas canggih mengeksploitasi perangkat lunak SolarWinds, Orion. Sekarang banyak orang ingin mengetahui SolarWinds sejak insiden tersebut.

Serangan ke Orion yang dipakai oleh ratusan ribu pelanggannya, diperkirakan 18.000 pelanggan telah menginstal Orion yang disuntik malware oleh peretas, membuat perusahaan terkemuka dan kantor-kantor pemerintah AS siaga satu.


Berita Terkait:


Didirikan pada 1999 oleh dua bersaudara asal Tulsa, Oklahoma, Donald Yonce dan David Yonce. Donald adalah mantan eksekutif di Walmart. Menurut Wikipedia, Selama tahun 2007, SolarWinds mengumpulkan dana dari Austin Ventures, Bain Capital, dan Insight Venture Partners.

Pada awal Maret 1998, mereka merilis produk pertamanya “Trace Route” dan “Ping Swee”. Lalu, pada November 2001, mereka merilis aplikasi untuk memantau kinerja jaringan berbasis web pertama.

Produk pertama SolarWinds, tulis APNews, diakses Senin (21 Desember 2020), kala itu ditawarkan dengan kalimat promosi, “hadir untuk membantu para profesional TI mengatasi ketakutan yang mengakhiri dunia.”


Baca:


Namun, kali ini, produknya malah menimbulkan ketakutan itu sendiri. Peretas yang dicurigai berasal dari Rusia telah menyuntikkan kode berbahaya di versi terbaru produk utamanya, Orion—perangkat lunak untuk membantu organisasi besar memantau kinerja jaringan dan server komputer.

Beberapa setelah CEO Kevin Thompson pensiun pada 7 Desember 2020 dan akan digantikan oleh Sudhakar Ramakrishna, bekas CEO Pulse Secure, berlaku efektif 4 Januari 2021.

Salah satu pelanggan SolarWinds, perusahaan keamanan siber terkemuka FireEye, adalah yang pertama mendeteksi operasi spionase siber itu pada 9 Desember lalu.

Sejak SolarWinds memberitahu kepada 33.000 pelanggan yang memakai Orion, Departemen Keamanan Dalam Negeri mengarahkan semua kantor pemerintahan menghapus perangkat lunak yang disusupi tersebut.

Sementara, di antara sektor bisnis yang juga berjuang melindungi sistem mereka, karena potensi pencurian informasi, ialah industri enaga listrik, kontraktor pertahanan, dan perusahaan telekomunikasi.[]

#solarwinds   #apt29   #rusia   #amerikaserikat   #fireeye   #microsoft   #serangansiber   #ancamansiber   #keamanansiber

Share:




BACA JUGA
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
SiCat: Inovasi Alat Keamanan Siber Open Source untuk Perlindungan Optimal
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif