IND | ENG
Komisi Perdagangan Federal Amerika Usut Cara Facebook, Twitter, TikTok Cs Gunakan Data Pribadi Pengguna

Ilustrasi

Komisi Perdagangan Federal Amerika Usut Cara Facebook, Twitter, TikTok Cs Gunakan Data Pribadi Pengguna
Yuswardi A. Suud Diposting : Selasa, 15 Desember 2020 - 16:13 WIB

Cyberthreat.id - Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat sedang mengusut bagaimana perusahaan teknologi semacam Facebook, Twitter, TikTok dan layanan lain menggunakan informasi pribadi yang mereka kumpulkan dari penggunanya.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (14 Desember 2020) seperti dilansir Reuters, FTC mengatakan telah meminta datanya dari Facebook, Twitterm WhatsApp, Amazon.com Inc, unit ByteDance China TikTok, Discord Inc, Reddit Inc, Snap Inc, dan anak perusahaan Google YouTube LLC.

Hal yang dipelajari FTC diantaranya termasuk bagaimana perusahaan mengumpulkan data tentang pengguna, bagaimana mereka memutuskan iklan mana yang akan ditampilkan dan bagaimana algoritma digunakan. Mereka juga mencari informasi tentang bagaimana praktik perusahaan memengaruhi anak-anak dan remaja.

Perusahaan memiliki waktu 45 hari untuk menanggapi permintaan itu, yang biasanya digunakan untuk menghasilkan kebijakan atau merekomendasikan undang-undang.

Dalam pernyataan bersama, dua anggota komisi Demokrat, Rohit Chopra dan Rebecca Slaughter, dan seorang Republikan, Christine Wilson, menyatakan mendukung perintah tersebut.

"Belum pernah ada industri yang mampu mengawasi dan memonetisasi begitu banyak kehidupan pribadi kita," tulis mereka.

“Perusahaan media sosial dan video streaming sekarang mengikuti pengguna di mana saja melalui aplikasi di perangkat seluler mereka yang selalu ada. Akses konstan ini memungkinkan perusahaan-perusahaan ini untuk memantau ke mana pengguna pergi, siapa yang berinteraksi dengan mereka, dan apa yang mereka lakukan."

Discord mengatakan pihaknya berharap untuk menjawab pertanyaan FTC.

“Kami tidak menghasilkan uang dari mengiklankan, menjual data pengguna kepada pengiklan, atau membagikan informasi pribadi pengguna dengan orang lain. Sebaliknya, perusahaan menghasilkan pendapatan langsung dari pengguna melalui layanan berlangganan berbayar, ”kata juru bicara dalam pernyataan email.

Tak satu pun dari perusahaan lain segera menanggapi permintaan komentar.[]

#datapribadi   #facebook   #youtube   #twitter   #tiktok   #ftc

Share:




BACA JUGA
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global
Kanal Youtube Diretas karena Konten Kritis? Begini Kata Akbar Faizal
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Serahkan Anugerah KIP, Wapres Soroti Kebocoran Data dan Pemerataan Layanan
Bawaslu Minta KPU Segera Klarifikasi Kebocoran Data, Kominfo Ingatkan Wajib Lapor 3x24 Jam