
Direktur Kurikulum, Sarana Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Kementerian Agama, Ahmad Umar, dalam Peluncuran Akun Pembelajaran secara Virtual, Jumat (11 Desember 2020).
Direktur Kurikulum, Sarana Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Kementerian Agama, Ahmad Umar, dalam Peluncuran Akun Pembelajaran secara Virtual, Jumat (11 Desember 2020).
Cyberthreat.id - Kementerian Agama mengatakan telah menjalin kerja sama dengan Google untuk transformasi digital pendidikan madrasah.
"Digitalisasi ini mencakup dua hal, yakni e-office, dan e-learning dalam pembelajaran di madrasah," kata Direktur Kurikulum, Sarana Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Kementerian Agama, Ahmad Umar, dalam Peluncuran Akun Pembelajaran secara Virtual, Jumat (11 Desember 2020).
Kerjasama itu, kata Ahmad, diwujudkan dengan menghadirkan sebuah portal pembelajaran dalam melalui akun Google For Education di madrasah.kemenag.go.id, yang aktif digunakan oleh 675.666 akun guru dan 4.092.095 akun siswa, secara gratis.
"Target kita ada 8 juta akun siswa, kami akan sosialisasikan akun pembelajaran ini kepada para siswa madrasah agar dapat dimanfaatkan dengan baik," ujarnya.
Ahmad mengatakan, tujuan digitalisasi ini adalah untuk menggabungkan transformasi digital dengan mengintegrasikan Cyber Pedagogy dengan Cyber Technology untuk mewujudkan Cyber Education. Sehingga dalam pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, mengembangkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi, dan membiasakan peserta didik berpikir dan bekerja kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Ahmad menjelaskan, program kerjasama ini dilakukan dengan menerapkan tiga model pembelajaran. Pertama flipped classroom, untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kedua blended learning untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi, dan ketiga project based learning, untuk membiasakan peserta didik berpikir dan bekerja kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.
Nantinya, Google akan menyediakan platform teknologi dalam bentuk identitas digital dan aplikasi. Identitas digital berupa akun yang akan diberikan kepada setiap peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Platform tersebut nantinya akan dikelola secara mandiri oleh Kemenag sebagai layanan yang dilaksanakan sesuai struktur organisasi dan standar operasional prosedur (SOP) pendidikan madrasah di bawah binaan Kemenag.
Model menyediakan akun digital ini mirip dengan kerja sama yang dilakukan Google dengan Kemendikbud yang menyediakan "Akun Pembelajaran" yang terhubung dengan akun Gmail kepada siswa dan pendidik. (Baca: Gandeng Google, Kemendikbud Luncurkan Akun Pembelajaran untuk Siswa dan Pendidik. Bagaimana Keamanan Datanya?)
"Dengan aktifnya akun digital tersebut, maka aplikasi teknologi untuk pendidikan dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga madrasah. Aplikasi tersebut antara lain kalender, catatan ringkasan, penyimpanan data, web personal, dan lainnya," kata Umar. []
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: