IND | ENG
Produsen Pesawat Brasil Embraer  Tolak Bayar Tebusan, Peretas Bocorkan Datanya

Foto ilustrasi: trend.az

Produsen Pesawat Brasil Embraer Tolak Bayar Tebusan, Peretas Bocorkan Datanya
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Senin, 07 Desember 2020 - 10:00 WIB

Cyberthreat.id - Peretas membagikan data milik produsen pesawat asal Brasil, Embraer, yang dicuri dalam serangan ransomware bulan lalu.

Embraer, merupakan salah satu produsen  pesawat komersial, eksekutif, militer, dan pertanian. Saat ini Embraer adalah pembuat jet komersial terbesar ketiga, dengan lebih dari 8.000 pesawat telah dikirim hingga saat ini.

Dikutip dari ZD Net , peretas tersebut membagikan beberapa file pribadi perusahaan sebagai bentuk balas dendam, karena pembuat pesawat menolak untuk bernegosiasi dan malah memilih untuk memulihkan sistem dari cadangan tanpa membayar permintaan tebusan.

File tersebut dibagikan melalui sebuah situs web yang dihosting di dark web, yang dikelola oleh geng ransomware RansomExx (juga dikenal sebagai Defray777). Data yang diunggah di situs ini antara lain berupa contoh detail karyawan, kontrak bisnis, foto simulasi penerbangan, dan source code.

File yang dibagikan ini membuktikan bahwa peretas berhasil mencuri data dari server perusahaan, meskipun Embraer telah mengeluarkan siaran pers yang mengakui adanya pelanggaran keamanan, tetapi tidak mengonfirmasi bahwa insiden itu tidak melibatkan ransomware atau pencurian data.

Mereka mengatakan, para peretas hanya memiliki akses ke salah satu jarngan dan insiden tersebut hanya berdampak sementara pada beberapa operasinya. Juru bicara Embraer hingga saat ini masih enggan memberikan komentar terkait dengan data yang dibagikan peretas melaluis situs kebocoran.

Embraer merupakan salah satu dari tiga perusahaan yang datanya bocor selama akhir pekan di situs kebocoran RansomExx, yang diluncurkan pada hari Sabtu.Geng RansomExx sekarang bergabung dengan daftar panjang geng ransomware yang menjalankan situs kebocoran.

Geng ransomware ini menggunakan situs kebocoran sebagai cara untuk menekan korban. Selama negosiasi, perusahaan diberitahu bahwa jika mereka tidak membayar permintaan tebusan yang diinginkan penyerang, penyerang akan membocorkan data secara online sebagai bentuk hukuman, sehingga dapat diunduh oleh pesaing, dan perusahaan harusmenghadapi hukuman peraturan di negara mereka.[]

Editor: Yuswardi A. Suud

#embraer   #serangansiber   #pesawat   #brasil

Share:




BACA JUGA
Serangan siber di Rumah Sakit Ganggu Pencatatan Rekam Medis dan Layanan UGD
Hacker China Luncurkan Serangan Spionase Terselubung terhadap 24 Organisasi Kamboja
Atasi Ancaman AI, Google Perluas Program Bug Bounty
Cacat Kritis Citrix NetScaler Dieksploitasi, Targetkan Pemerintah dan Perusahaan Teknologi
Peneliti Ungkap Serangan yang Tergetkan Pemerintahan dan Raksasa Telekomunikasi di Asia