
Foto: freepik.com
Foto: freepik.com
Sao Paulo, Cyberthreat.id - Facebook Inc sedang bergembira lantaran pengadilan tingkat banding di Brasil mengurangi besaran denda menjadi sebesar US$ 6 juta dari keputusan pengadilan sebelumnya sebesar US$ 528 juta. Pengadilan banding menilai besaran denda sebelumnya dianggap tidak proporsional.
Facebook dikenai denda lantaran dianggap telah menghambat investigasi rahasia penyelundupan narkoba di Brasil.
Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, juru bicara WhatsApp menyambut baik keputusan pengadilan banding tersebut.
"Kami sangat memperhatikan privasi pengguna dan kami berterima kasih kepada pengadilan yang menguatkan pentingnya dan legalitas enkripsi end-to-end di Brasil. Keputusan penting ini akan membantu melindungi hak-hak orang di Brasil untuk melakukan percakapan pribadi dengan aman saat online," ujar jubir.
Kasus tersebut bermula dari penangkapan Wakil Presiden Facebook Amerika Latin, Diego Dzodan, pada 1 Maret 2016. Ia ditangkap karena tak mau menyerahkan data layanan WhatsApp kepada penegak hukum yang sedang melakukan investigasi transaksi obat-obatan terlarang.
Seperti diketahui, Facebook membeli WhatsApp pada 2104 dengan nilai pembelian US$ 19 miliar (sekitar Rp 222,7 triliun) dalam uang tunai dan saham.
Sebelum penangkapan itu, pemerintah Brasil sempat memblokir WhatsApp selama dua hari pada Desember 2015. WhatsApp dinilai tidak mau bekerja sama dalam penyelidikan kriminal.
Menurut laporan Reuters kala itu, penangkapan terhadap petinggi perusahaan media sosial sangat jarang terjadi karena biasanya perusahaan mematuhi peringah pengadilan setempat.
"Justru karena perusahaan-perusahaan interent global besar itu memiliki staf di banyak negara yang rentan terhadap tindakan hukum, termasuk penangkapan dan tuntutan pidana, mereka umumnya mematuhi permintaan yang mengikat secara hukum dari pihak berwenang terkait data pengguna atau untuk menghapus atau memblokir konten," ujar aktivitas kebebasan berinternet, Rebecca MacKinnon.
Di Brasil, WhatsApp memiliki lebih dari 120 juta pengguna dari populasi penduduk 210 juta jiwa. Jumlah tersebut hampir menyaingi pengguna Facebook.
Share: