
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Seorang peretas (hacker) berusia 22 tahun asal Winston Salem, North Carolina, Amerika Serikat divonis oleh pengadilan AS dengan hukuman hampir delapan tahun penjara.
Lelaki bernama Timothy Dalton Vaughn tersebut bersalah atas tindakannya melakukan pemerasan dengan serangan DDoS, ancaman bom palsu terhadap perusahaan dan sekolah di sejumlah negara, dan kepemilikan video pornografi anak.
Vaughn, yang di dunia hacker dikenal sebagai “Hacker_R_US” dan “WantedbyFeds”, adalah anggota Apophis Squad, kelompok peretas yang menggemparkan dalam delapan bulan pertama 2018 sebelum ditindak penegak hukum.
Ia ditangkap pada Februari 2019 dan mengaku bersalah pada November tahun lalu, tapi baru menjalani vonis pada Senin (30 November 2020) yang tertunda lantaran pandemi Covid-19, demikian seperti dikutip dari ZDNet, portal berita cybersecurity, diakses Rabu (2 Desember 2020).
Di akun Twitter-nya, kelompok Apophis Squad terkenal dengan bualan-bualannya yang akan meluncurkan serangan DDoS. Meski, dokumen pengadilan mencatat bahwa mereka juga memeras beberapa target mereka secara pribadi, meminta uang untuk menghentikan serangan.
Setelah praktik ancaman DDoS, mereka beralih ke ancaman bom palsu berbagai sasaran yang mencakup sekolah, bandara, organisasi pemerintah, dan banyak perusahaan swasta. Hal yang bikin panik publik ketika mereka mengancam pesawat sehingga pilot harus mendaratkan secara darurat.
Polisi Inggris menangkap pemimpin kelompok itu pada Agustus 2018 dan penangkapan Vaughn menyusul Februari berikutnya.
Pemimpin grup, yang online dengan nama panggilan seperti "optcz1," "DigitalCrimes," dan "7R1D3N7," diidentifikasi sebagai George Duke-Cohan, 19, dari Hertfordshire, Inggris.
Duke-Cohan dikaitkan dengan pemerasan DDoS dan ancaman bom palsu, dan peretas dengan cepat diadili pada musim gugur 2018. Ia menerima hukuman penjara tiga tahun pada Desember 2018.
Dalam kasus di AS, aparat mengaitkan Vaughn dengan pemerasan DDoS senilai US$ 20.000 terhadap perusahaan Long Beach dan ancaman bom yang dilakukan terhadap 86 distrik sekolah. Dalam ancaman bom ini, ia dan rekan lainnya mengklaim telah menanam amonium nitrat dan bahan bakar bom minyak di gedung sekolah; kepala granat berpeluncur roket di bawah bus sekolah; dan ranjau darat di lapangan olahraga.
Selama penangkapan berikutnya dan penggeledahan rumah, FBI mengatakan mereka juga menemukan materi pornografi anak di perangkat Vaughn dan dikenakan dakwaan tambahan.
Vaughn dijatuhi hukuman 95 bulan atas dakwaan kepemilikan pornografi anak dan 60 bulan untuk tuduhan lainnya. Ketentuan tersebut akan dijalankan secara bersamaan dengan hukuman 95 bulan (7 tahun 11 bulan) penjara.[]
Share: