
Foto ilustrasi: trend.az
Foto ilustrasi: trend.az
Cyberthreat.id - Produsen pesawar asal Brasil, Embraer, terkena serangan siber yang diduga menggunakan ransomware.
Embraer, merupakan salah satu produsen pesawat komersial, eksekutif, militer, dan pertanian. Saat ini Embraer adalah pembuat jet komersial terbesar ketiga, dengan lebih dari 8.000 pesawat telah dikirim hingga saat ini.
Dikutip dari Security Week, dalam siaran persnya, Embraer mengatakan, sistem IT-nya mengalami pelanggaran dalam serangan yang terdeteksi pada 25 November lalu yang hanya berdampak tidak bisa diaksesnya file pada satu bagian saja.
Embraer mengatakan, pihaknya dengan cepat memulai prosedur tanggap insidennya, yang menyebabkan beberapa operasi tidak bisa diakses sementara karena harus mengisolasi beberapa sistem.
Wakil Presiden eksekutif bidang keuangan dan hubungan investor di Embraer, Antonio Carlos Garcia, mengatakan saat ini perusahaan masih terus beroperasi dengan menggunakan sistem yang masih terdampak serangan siber. Namun, hal tersebut tidak memiliki dampak material pada aktifitasnya.
"Perusahaan menggunakan semua upaya untuk menormalkan sepenuhnya operasinya, menyelidiki keadaan serangan, menentukan apakah ada dampak pada bisnis dan pihak ketiga, dan menentukan tindakan yang harus diambil," ungkap Garcia
Outlet berita Brasil Globo, mengungkapkan, berdasarkan informasi dari sumber di dalam Embraer, serangan siber yang diderita melibatkan ransomware. Globo juga melaporkan bahwa insiden tersebut untuk sementara mengganggu akses ke sistem perusahaan bagi karyawan yang bekerja dari rumah.
Serangan terhadap Embraer ini sebenarnya adalah sebuah ironi, mengingat pada Juli 2020 lalu Embraer Defense & Security mengumumkan telah berinvestasi di dua perusahaan cybersecurity, Tempest Security Intelligence dan Kryptus, dalam upaya untuk mendiversifikasi bisnisnya.[]
Editor: Yuswardi A. Suud
Share: