IND | ENG
Kantor Berita Ritzau Denmark Diserang Ransomware, Tolak Bayar Tebusan

Ilustrasi via photoconsortium.ne

Kantor Berita Ritzau Denmark Diserang Ransomware, Tolak Bayar Tebusan
Oktarina Paramitha Sandy Diposting : Kamis, 26 November 2020 - 17:00 WIB

Cyberthreat.id - Kantor berita Denmark, Ritzau mendapatkan serangan ransomware dan menolak membayar uang tebusan.

Ritzau merupakan kantor berita independen terbesar di Denmark yang didirikan pada tahun 1866 oleh  Erik Ritzau.

Dikutip dari Bleeping Computer, Ritzau mendapatkan serangan ransomware pada Selasa (24 November 2020) pagi. Serangan ransomware ini mengakibatkan sistem editoria ditutup selama lebih dari satu hari.

"Kantor berita, yang menyampaikan berita ke hampir semua media besar di Denmark, tidak dapat menyiarkan berita dengan cara normal. Sebaliknya, sistem darurat digunakan di mana berita disiarkan ke media negara dengan cara lain,"ungkap Ritzau.

CEO Ritzau, Lars Vesterløkke, mengatakan penyerang meminta sejumlah uang atas serangan ransomware tersebut, tetapi Ritzau  tidak akan membayar tebusan yang diminta oleh pelaku ancaman di balik serangan ransomware yang melanda jaringan kantor berita tersebut.

Hingga saat inu masih belum diketahui kelompok ransomware mana  yang berhasil mengenkripsi sistem Ritzau. Namun,  Vesterløkke menggambarkan serangan itu sebagai serangan yang sangat profesional.

"Kantor berita Ritzau menjadi sasaran serangan peretas yang ekstensif pada hari Selasa, dan para peretas kemudian menuntut uang tebusan untuk merilis data," kata Lars Vesterløkke.

Meskipun para penyerang meninggalkan catatan tebusan di komputer Ritzau yang dienkripsi, pihak Ritzau memilih untuk tidak membukanya.

"Mereka meninggalkan file dengan pesan dengan detail lebih lanjut, tetapi kami memilih untuk tidak membukanya setelah mendapat bimbingan dari penasihat keamanan kami."

Dalam serangan ini, kelompok ransomware membobol dan mengenkripsi kira-kira seperempat dari lebih dari 100 server di jaringan Ritzau.

Saat ini, departemen TI Ritzau sekarang bekerja untuk memulihkan semua komputer yang terpengaruh dan membuatnya kembali online. Mereka juga dibantu oleh spesialis yang disediakan oleh perusahaan asuransinya dan juga menyewa perusahaan keamanan eksternal untuk menganalisa dan mengurangi dampak serangan.

Ritzau berharap dapat melanjutkan operasi normal dalam waktu 24 jam, beralih dari sistem distribusi darurat yang menggunakan enam blog langsung ke saluran rilis berita biasa secepat mungkin.

"Kerusakan teknis berarti kami tidak dapat menyiarkan berita seperti biasa melalui layanan berita. Kami berharap bisa beroperasi paling cepat Kamis."[]

Editor: Yuswardi A. Suud

#ritzau   #ransomware   #serangansiber

Share:




BACA JUGA
Phobos Ransomware Agresif Targetkan Infrastruktur Kritis AS
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Serangan siber di Rumah Sakit Ganggu Pencatatan Rekam Medis dan Layanan UGD
Malware Carbanak Banking Muncul Lagi dengan Taktik Ransomware Baru
Awas! Bahaya Ekosistem Kejahatan Siber Gen Z