
Ilustrasi | Foto: The Hacker News
Ilustrasi | Foto: The Hacker News
Cyberthreat.id – Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), I Ketut Prihadi Kresna, mengatakan kasus-kasus SIM swap (pembajakan kartu seluler) sudah banyak terjadi di luar negeri. Di Inggris, misalnya, kerugiannya bisa mencapai 9,2 juta poundsterling atau US$ 11,2 juta per tahun.
"Kemudian jumlahnya di 2019 meningkat dari 144 kasus ke 720 kasus SIM swap," ujarnya dalam sedaring bertajuk “Mengenal dan Mencegah Tindak Kejahatan SIM Swap” yang digelar Kementerian Kominfo, Senin (24 Agustus 2020).
Sementara, data Europol memperingatkan bahwa kejahatan SIM swap di Eropa telah menelan kerugian US$ 3,3 juta yang diderita oleh pelanggan seluler.
Salah satu penyebabnya karena mekanisme SIM swap di Eropa banyak yang dilakukan tanpa perlu meminta pelanggan datang ke gerai operator. Misalnya, cukup menelepon operator untuk melakukan pergantian kartu seluler.
"Ada lagi yang disasar oleh SIM hijacker adalah pengguna mata uang kripto yang kerugiannya besar. Bisa sampai US$ 23,8 juta," ujarnya.
Bagaimana dengan data di Indonesia?
BRTI menyatakan, sejauh ini lembaganya belum memiliki data terkait laporan masyarakat Indonesia yang menjadi korban pembajakan kartu seluler.
Kepada Cyberthreat.id, Selasa (24 November 2020), Anggota Komisioner BRTI Setyardi Widodo mengatakan tidak adanya data itu lantaran BRTI belum pernah menerima aduan mengenai kasus SIM swap.
Menurut dia, selama ini aduan yang masuk ke BRTI terkait SMS penipuan. Sementara, untuk kasus pembajakan nomor ponsel, kata Setyardi, biasanya langsung dilaporkan ke aparat penegak hukum.
"Biasanya kasusnya langsung ke polisi karena itu sudah kejahatan. Kalau SMS yang diadukan itu kan SMS dugaan penipuan, SMS yang diduga akan menipu," ujar Setyardi.
Menurut Setyardi, kasus SIM swap jarang terjadi karena prosesnya tidak segampang mengirim SMS penipuan. Pasalnya, butuh penggabungan beberapa jenis kejahatan untuk melakukan pembajakan nomor ponsel.
Misalnya, pelaku harus memiliki data pribadi orang yang ditargetkan untuk diambil alih nomor ponselnya, lalu membuat KTP palsu untuk memperdaya petugas operator telekomukasi untuk bisa mengambil alih nomor ponsel orang yang ditargetkan.
Itu sebabnya, kata Setyardi, kasus SIM swap tidak sebanyak kasus SMS penipuan yang diadukan ke BRTI. “Jadi ya tidak semassal SMS penipuan," katanya.
Tanda-tanda serangan
Untuk mendeteksi kejahatan SIM swap, BRTI memberikan sejumlah kiat yang bisa dijadikan indikator bahwa seseorang terkena serangan, antara lain:
Bagaiman cara kita mencegah dari kejahatan SIM swap, berikut ini yang disarankan BRTI:
Keterangan: artikel ini merupakan daur ulang dari artikel yang pernah terbit sebelumnya dengan judul “Cara Mengetahui Kejahatan SIM Swapping, Simak Tips dari BRTI”.
Share: