IND | ENG
Berikut Ini Tanda-tanda Anda Menjadi Korban SIM Swap

Ilustrasi | Foto: The Hacker News

Berikut Ini Tanda-tanda Anda Menjadi Korban SIM Swap
Andi Nugroho Diposting : Kamis, 26 November 2020 - 10:45 WIB

Cyberthreat.id – Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), I Ketut Prihadi Kresna, mengatakan kasus-kasus SIM swap (pembajakan kartu seluler) sudah banyak terjadi di luar negeri. Di Inggris, misalnya, kerugiannya bisa mencapai 9,2 juta poundsterling atau US$ 11,2 juta per tahun.

"Kemudian jumlahnya di 2019 meningkat dari 144 kasus ke 720 kasus SIM swap," ujarnya dalam sedaring bertajuk “Mengenal dan Mencegah Tindak Kejahatan SIM Swap” yang digelar Kementerian Kominfo, Senin (24 Agustus 2020).

Sementara, data Europol memperingatkan bahwa kejahatan SIM swap di Eropa telah menelan kerugian US$ 3,3 juta yang diderita oleh pelanggan seluler.

Salah satu penyebabnya karena mekanisme SIM swap di Eropa banyak yang dilakukan tanpa perlu meminta pelanggan datang ke gerai operator. Misalnya, cukup menelepon operator untuk melakukan pergantian kartu seluler.

"Ada lagi yang disasar oleh SIM hijacker adalah pengguna mata uang kripto yang kerugiannya besar. Bisa sampai US$ 23,8 juta," ujarnya.

Bagaimana dengan data di Indonesia?

BRTI menyatakan, sejauh ini lembaganya belum memiliki data terkait laporan masyarakat Indonesia yang menjadi korban pembajakan kartu seluler.

Kepada Cyberthreat.id, Selasa (24 November 2020), Anggota Komisioner BRTI Setyardi Widodo mengatakan tidak adanya data itu lantaran BRTI belum pernah menerima aduan mengenai kasus SIM swap.

Menurut dia, selama ini aduan yang masuk ke BRTI terkait SMS penipuan. Sementara, untuk kasus pembajakan nomor ponsel, kata Setyardi, biasanya langsung dilaporkan ke aparat penegak hukum.

"Biasanya kasusnya langsung ke polisi karena itu sudah kejahatan. Kalau SMS yang diadukan itu kan SMS dugaan penipuan, SMS yang diduga akan menipu," ujar Setyardi.

Menurut Setyardi, kasus SIM swap jarang terjadi karena prosesnya tidak segampang mengirim SMS penipuan. Pasalnya, butuh penggabungan beberapa jenis kejahatan untuk melakukan pembajakan nomor ponsel.

Misalnya, pelaku harus memiliki data pribadi orang yang ditargetkan untuk diambil alih nomor ponselnya, lalu membuat KTP palsu untuk memperdaya petugas operator telekomukasi untuk bisa mengambil alih nomor ponsel orang yang ditargetkan.

Itu sebabnya, kata Setyardi, kasus SIM swap tidak sebanyak kasus SMS penipuan yang diadukan ke BRTI. “Jadi ya tidak semassal SMS penipuan," katanya.

Tanda-tanda serangan

Untuk mendeteksi kejahatan SIM swap, BRTI memberikan sejumlah kiat yang bisa dijadikan indikator bahwa seseorang terkena serangan, antara lain:

  • Korban tidak dapat melakukan panggilan atau SMS. Ini bisa terjadi setelah penipu berhasil menonaktifkan kartu SIM korban, tapi tetap bisa menggunakan nomor telepon korbannya.
  • Korban mendapatkan notifikasi bahwa ada aktivitas di tempat lain.
  • Korban tidak dapat mengakses akun online. Jika kredensial log-in seseorang tidak lagi berfungsi untuk akun-akun seperti rekening bank dan kartu kredit, kemungkinan besar akun tersebut telah diambil alih.
  • Segera hubungi operator seluler dan bank Anda jika mengalami ketiga hal di atas.

Bagaiman cara kita mencegah dari kejahatan SIM swap, berikut ini yang disarankan BRTI:

  • Waspada terhadap email phishing atau cara lain penyerang untuk mengakses data pribadi. Data pribadi diperlukan penjahat/penipu untuk membantu mereka meyakinkan pihak bank atau operator ponsel bahwa mereka adalah Anda.
  • Tingkatkan keamanan akun pada ponsel dengan password yang kuat dan unik serta pertanyaan dan jawaban (Q&A) yang kuat dimana hanya Anda saja yang mengetahuinya. Hindari hal yang simpel untuk membuat password. Usahakan membuat kombinasi angka dan huruf, berapa jumlah angkanya harus dihitung dan jangan terlalu pendek.
  • Jangan membuat otentikasi keamanan dan identitas hanya menggunakan nomor telepon.
  • Gunakan aplikasi otentikasi yang banyak tersedia, seperti Google Authenticator. Aplikasi ini bakal menambah keamanan dari otentikasi 2 faktor (2FA) yang telah digunakan.[]

Keterangan: artikel ini merupakan daur ulang dari artikel yang pernah terbit sebelumnya dengan judul “Cara Mengetahui Kejahatan SIM Swapping, Simak Tips dari BRTI”.

#simswap   #otp   #brti   #atsi   #pembajakannomortelepon

Share:




BACA JUGA
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan
Operasi Global HAECHI-IV: 3.500 Penjahat Siber Ditangkap, dan Rp4,6 Triliun Disita
Mengapa Indonesia Sasaran Empuk Organisasi Kejahatan Siber?
Layanan Pelanggaran CAPTCHA Membantu Penjahat Siber Mengalahkan Keamanan
BrutePrint, Teknik Serangan Membajak Fingerprints