
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menahan 17 orang dari 104 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka penyebar konten hoaks terkait dengan Covid-19.
"Dari 104 orang tersebut, 17 orang tersangka dilakukan penahanan dan 87 orang tidak dilakukan penahahan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (24 November 2020).
Awi tak menjelaskan mengapa hanya 17 orang yang ditahan, sedangkan sisanya tidak.
Data tersebut berasal dari laporan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim selama 30 Januari hingga 24 November 2020, demikian seperti dikutip dari Antaranews.com, diakses Rabu (25 November).
Ia mengatakan polda yang memiliki kasus terbanyak adalah Polda Metro Jaya dengan 14 kasus, disusul Polda Jawa Timur 12 kasus, dan Polda Riau sembilan kasus.
Ia menjelaskan beberapa kasus konten hoaks yang beredar, di antaranya informasi korban yang disebutkan meninggal dunia akibat Covid-19 padahal penyebabnya bukan virus corona.
Selain itu, isu tentang penyebaran Covid-19 yang tidak sesuai data resmi, warga negara asing yang datang ke Indonesia membawa virus corona, suntingan foto yang dikaitkan dengan Covid-19, penghinaan terhadap pejabat negara, dan penyebaran konten hoaks yang ditujukan kepada pemerintah.
Awi mengatakan atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 28 dan 45 UU ITE, Pasal 14 dan 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 serta Pasal 16 UU tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.[]
Share: