
Muslim Pro | Foto: Muslimpro.com
Muslim Pro | Foto: Muslimpro.com
Cyberthreat.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengatakan tengah menyelidiki kabar dugaan penjualan data lokasi pengguna aplikasi Muslim Pro kepada militer Amerika Serikat.
"Kominfo sedang proses investigasi kebenaran berita tersebut," kata Menterikominfo, Johnny G. Plate, saat dihubungi Cyberthreat.id, Jumat (20 November 2020).
Berita Terkait:
Kementeriannya, kata Johnny, telah menyurati kepada pengembang Muslim Pro untuk meminta klarifikasi atas kabar tersebut.
Namun, hingga saat ini Muslim Pro belum memberikan konfirmasinya kepada Kemenkominfo.
Baca:
"Dua hari yang lalu ada pemberitaan bahwa pengelola aplikasi tersebut menjual data lokasi penggunanya ke militer Amerika Serikat. Sampai saat ini belum ada konfirmasi atas kebenaran berita tersebut," ujarnya.
Johnny mengatakan jika Muslim Pro tidak merespons dalam waktu 3x24 jam, kementerian akan melakukan pemutusan akses (blokir) untuk mencegah potensi insiden yang lebih besar.Baca:
"Sesuai amanat UU ITE dan payung hukum terkait jika dalam waktu tiga hari pihak pengelola tidak merespons, maka akan dilakukan tindakan pemblokiran," ujar Johnny.
Menterikominfo pun berpesan bahwa masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kebocoran data pribadi dengan setidaknya lima hal, antara lain:
Redaktur: Andi Nugroho
Share: