
Aplikasi Muslim Pro | Foto: Google Play Store
Aplikasi Muslim Pro | Foto: Google Play Store
Cyberthreat.id – Bitsmedia, pengembang aplikasi populer Muslim Pro, menjelaskan status kemitraan perusahaan dengan X-Mode Social Inc.
Dalam laporan Motherboard, portal berita teknologi milik Vice Media asal Amerika Serikat, 16 November lalu, disebutkan bahwa Muslim Pro telah menjual data lokasi penggunanya ke militer AS.
Penjualan itu dilakukan oleh mitra datanya: X-Mode. Perusahaan inilah yang berhubungan atau bekerja sama dengan rekanan militer AS. Dari situlah, menurut Motherboard, data lokasi pengguna Muslim Pro sampai ke Departemen Pertahanan AS.
Namun, Bitsmedia membantah dan bersikeras bahwa laporan Motherboard, “Sepenuhnya tidak benar,” kata perusahaan dalam pernyataan yang diunggah di situs webnya, Selasa (17 November 2020).
Berita Terkait:
Bitsmedia pun menjelaskan duduk perkara dan status kemitraan dengan X-Mode.
“X-Mode Social, Inc. memberikan konfirmasi kepada kami pada 17 November 2020 bahwa telah menghentikan kerja sama dengan Sierra Nevada Corporation and Systems & Technology Research, yaitu perusahaan yang dilaporkan oleh media sebagai rekanan militer AS,” tulis Bitsmedia di situs webnya, Jumat (20 November).
Artinya, kerja sama antara X-Mode dengan rekanan militer AS tersebut, menurut Bitsmedia, ”Jauh sebelum Muslim Pro bekerja sama dengan X-Mode Social, Inc. sebagai mitra data,” tutur perusahaan.
Baca:
Namun, Bitsmedia tak menjelaskan sejak kapan perusahaannya bekerja sama dengan X-Mode.
Gara-gara pemberitaan Motherboard tersebut, Muslim Pro pun telah menghentikan kerja sama dengan mitra datanya sejak empat pekan lalu, termasuk dengan X-Mode akan berlaku segera.
Tak dijelaskan pula dalam pernyataan itu, kapan Bitsmedia akan memutus hubungan kerja sama dengan X-Mode.
Tuduhan tak berdasar
Bitsmedia meminta maaf kepada para jutaan penggunannya (telah diunduh 98,5 juta kali) atas keresahan dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan dengan pemberitaan media belakangan hari.
Baca:
“Selama beberapa hari ini menghadapi tuduhan tidak berdasar. Muslim Pro berada dalam kondisi yang tidak nyaman dan timbul keresahan di komunitas pengguna kami,” tutur Bitsmedia.
Perusahaan yang berbasis di Singapura itu menegaskan lagi, “Kami tidak pernah menyediakan data non-anonim kepada pihak ketiga,” tulis perusahaan.
Menurut Bitsmedia, Muslim Pro dikembangkan untuk memudahkan ibadah jutaan umat Muslim di seluruh dunia dan telah melakukan hal tersebut selama 10 tahun terakhir.
“Untuk dapat lebih menjernihkan keadaan dan keraguan, serta menyelesaikan masalah, hari ini (Jumat) Muslim Pro mengumumkan akan melakukan tindakan investigasi penuh secara resmi kepada berbagai pihak yang terlibat,” tutur Bitsmedia.
“Kami juga akan melakukan tindakan yang dibutuhkan jika mendapati adanya penyalahgunaan kepercayaan kami dan para pengguna kami.”
“Kami yakin bahwa pada akhirnya kebenaran akan terungkap seiring tindakan hukum yang dijalankan dan diharapkan dapat meluruskan semua pemberitaan tersebut.”
Di akhir pernyataannya, Bitsmedia juga menyatakan bahwa satu-satunya misi dan fokus perusahaan adalah tetap memberikan layanan yang membantu umat Muslim di seluruh dunia untuk beribadah dengan aman.
Perusahaan juga mengutip ayat Al Quran dari Surat Al Baqarah ayat 225, sebagai berikut:
“Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun.”[]
Share: