
Aplikasi Muslim Pro | Foto: Pinterest
Aplikasi Muslim Pro | Foto: Pinterest
Cyberthreat.id – Muslim Pro, salah satu aplikasi paling populer di kalangan umat Muslim sedunia, kini sedang dalam sorotan publik lantaran diduga menjual data lokasi penggunanya.
Di situs webnya yang diakses, Selasa (17 November 2020), aplikasi yang telah diunduh lebih dari 98 juta kali itu memberikan informasi mengenai waktu sholat & azan, doa sehari-hari, dan Al Quran digital.
Tak hanya aplikasi seluler, Muslim Pro juga tersedia dalam versi desktop dan telah mendukung banyak bahasa, seperti bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Malaysia, Turki, Arab, dan China.
Dalam kebijakan privasinya, platform yang dikembangkan oleh Bitsmedia, perusahaan berkantor pusat di Singapura, mengklaim “menghormati privasi pengguna dan berkomitmen untuk melindungi privasi pengguna sesuai dengan aturan yang ada di Regulasi Perlindungan Data Pribadi Eropa (GDPR) dan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Singapura.
Berita Terkait:
“Dengan menggunakan aplikasi, Anda menerima dan menyetujui praktik yang dijelaskan dalam kebijakan ini," tulis Muslim Pro dalam penjelasan kebijakan privasinya.
Bitsmedia juga memberitahu pengguna, bahwa semua data pribadi pengguna akan ditranfer dan diproses di Singapura.
Data apa saja yang dikumpulkan oleh Muslim Pro?
Muslim Pro akan mengumpulkan, memproses, dan menggunakan informasi, termasuk data pribadi, yang diberikan atau sediakan saat pengguna mengakses atau menggunakan aplikasi, seperti informasi pribadi, informasi yang terkait dengan akses atau penggunaan aplikasi atau layanan, informasi pendaftaran seperti akun dari penyedia pihak ketiga (akun Facebook atau Google) atas izin pengguna.
Muslim pro akan menerima, menyimpan, dan memproses informasi, termasuk data pribadi, saat pengguna mengakses atau menggunakan aplikasi. Seperti, informasi khusus perangkat yang berkaitan dengan perangkat (merek, versi sistem operasi, bahasa, informasi pengenal perangkat dan operator seluler yang digunakan), informasi geolokasi pengguna, informasi spesifik aplikasi (nomor versi aplikasi, aktivitas pada aplikasi, hubungan aplikasi dengan perangkat IoT lain, dll).
Kerja sama dengan pihak Lain
Umumnya aplikasi gratis, Muslim Pro juga menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain.
Muslim Pro juga menggunakan pustaka, SDK, API, dan perangkat lunak pihak ketiga yang dapat mengumpulkan informasi tambahan. Salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan Tutela.
Tutela ialah perusahaan data crowdsourced independen yang membantu mengumpulkan informasi tentang infrastruktur seluler, menguji pengalaman pengguna, serta membantu organisasi di industri seluler untuk memahami dan meningkatkan kualitas layanannya.
Melalui kerja sama itu, Muslim Pro mengumpulkan dan berbagi data terkait penggunaan aplikasi, jaringan nirkabel, dan perangkat pengguna, dengan cara menggunakan nama samaran (Pseudonymous data), dengan mengumpulkan data seperti geolokasi, identifikasi perangkat, dan informasi aktivitas jaringan.
Kerja sama ini dilakukan untuk menganalisis tren seluler konsumen dan meningkatkan jaringan nirkabel pengguna. Tutela menegaskan jika pihaknya tidak pernah mengumpulkan informasi pribadi, nama, nomor telepon, atau email pengguna.
Tetula juga mengambil tindakan teknis dan administratif untuk memastikan data tidak dikaitkan dengan konsumen tertentu.
"Pengguna memiliki hak untuk tidak ikut berbagi data dengan Tutela. Untuk melakukannya, silakan gunakan langkah-langkah memilih keluar yang disediakan dalam pernyataan privasi atau kunjungi Jangan Jual Informasi Saya," tulis Muslim Pro.
Bitsmedia bekerja sama dengan Quadrant untuk mengumpulkan dan berbagi informasi lokasi yang tepat melalui SDK seluler.
Informasi itu mencakup: geolokasi, pengenal iklan seluler, jenis perangkat, sistem operasi, alamat IP, penyedia jaringan, operator seluler, jenis browser seluler, timestamp, kecepatan, dan arah.
Quadrant menggunakan berbagai kategori data perangkat untuk memberi pelanggannya layanan data berbasis lokasi, layanan analitik, yang mencakup perilaku, analitik wawasan, pelaporan atribusi, dan analitik lankah kaki, untuk melakukan analisis geospasial.
Jika tidak setuju dengan pengumpulan informasi ini, pengguna dapat mengajukan keberatan dengan mengisi formulir pada Jangan Jual Informasi Saya.
Untuk apa data dikumpulkan?
Dalam kebijakan privasinya, data-data tersebut dikumpulkan untuk meningkatkan layanan kepada para penggunanya. Data tersebut juga digunakan untk memelihara dan mengelola pembaharuan aplikasi.
Selain itu, data pengguna digunakan untuk kepentingan pengembang (iklan) dan memenuhi aturan hukum yang ada.
Data pribadi pengguna akan dikumpulkan dan diproses secara intrinsik terkait dengan penggunaan aplikasi. Jika pengguna menolak data pribadi sensitif tersebut dikumpulkan oleh Bitsmedia, maka pengguna tidak akan dapat menggunakan aplikasi.
Data pribadi pengguna juga akan dikumpulkan selama pengguna terus menggunakan aplikasi, tapi setelah tidak aktif selama dua tahun, pengguna akan diberikan pilihan untuk menghapus data-datanya atau tidak.
Pengguna juga memiliki hak untuk mengakses, memperbaiki, menghapus, dan jika berlaku untuk meminta portabilitas data pribadi miliknya. Pengguna juga dapat meminta pembatasan pemrosesan, dan menolak pemrosesan data pribadi untuk tujuan pemasaran tanpa motif.
Selain itu, data pribadi pengguna akan dikirimkan ke penyedia layanan yang bertindak atas nama Bitsmedia, seperti penyedia layanan hosting (Google), penyedia periklanan, dan pihak pengawas.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Share: