IND | ENG
Berebut Pasar E-Commerce Indonesia, Google dan Temasek Suntik Tokopedia US$ 350 Juta

Tokopedia | Foto: Tokopedia

Berebut Pasar E-Commerce Indonesia, Google dan Temasek Suntik Tokopedia US$ 350 Juta
Andi Nugroho Diposting : Senin, 16 November 2020 - 18:23 WIB

Cyberthreat.id – Google dan Temasek Holdings Pte menginvestasikan sekitar US$ 350 juta (sekitar Rp 4,94 triliun dengan nilai tukar saat ini ditulis Rp 14.128) di PT Tokopedia, raksasa pasar daring di Indonesia.

Suntikan dana itu untuk membiayai ekspansi niaga elektronik (e-commerce) di Indonesia pasca pandemi Covid-19, tulis Bloomberg akhir Oktober 2020 mengutip sumber anonimnya.

Pembiayaan tersebut masih kecil dari target semula antara US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar—informasi yang diketahui Bloomberg pada Juli lalu.

Seperti diketahui, Tokopedia, yang didirikan salah satunya oleh William Tanuwijaya, sebelumnya telah disokong oleh SoftBank Group Corp milik miliarder Masayoshi Son dan Alibaba Group milik miliarder Jack Ma.

Alibaba sendiri juga perusahaan internet raksasa di China yang memiliki AliExpress (berbasis di China) dan Lazada (di Singapura)—tapi keduanya juga menjangkau pasar Indonesia.

“Indonesia telah menjadi medan pertempuran utama antara para pesaing regional: pasar niaga-el negara diproyeksikan meningkat dari US$ 21 miliar pada 2019 menjadi US$ 82 miliar pada 2025, menurut studi terbaru oleh Google, Temasek, dan Bain & Co,” tulis Bloomberg.

Kesepakatan terbaru Google adalah investasi ketiga tahun ini oleh sebuah perusahaan teknologi AS ke startup unicorn Indonesia. Sebelumnya, Microsoft menyuntik ke penyedia pasar daring Bukalapak, lalu Facebook dan PayPal ke platform transportasi online, Gojek, pada Juni 2020.

Keterangan Tokopedia

Dalam pernyataannya di situs webnya, Senin (16 November 2020), Tokopedia mengatakan, “Kami sangat senang menyambut Temasek dan Google sebagai pemegang saham di Tokopedia. Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan mereka kepada perusahaan dan Indonesia,” tulis Tokopedia.

Tokopedia mengklaim platformnya telah menghubungkan lebih dari 9 juta pedagang Indonesia dan melayani lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan. Tokopedia juga mengklaim telah menjangkau 98 persen wilayah di lebih dari 17.000 pulau.

Dari pandemi ini, “Kami juga menyaksikan lahirnya generasi transformasi. Perubahan yang kami alami telah mempercepat transformasi digital di setiap sektor. Digitalisasi dan teknologi tidak lagi dipandang hanya sebagai nilai tambah, tetapi telah berkembang pesat menjadi suatu kebutuhan,” perusahaan menambahkan.

Sayangnya, Tokopedia tak menjelaskan berapa nilai investasi yang dikucurkan oleh Google dan Temasek.

Berapa saham Google?

Menurut Nikkei Asia, pada 14 November lalu, Google sekarang memegang 1,6 persen Tokopedia, sedangkan Anderson Investments yang berafiliasi dengan Temasek memiliki 3,3 persen saham, menurut dokumen yang diajukan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, tertanggal 4 November 2020.

Saham Tokopedia yang dipegang Google bernilai Rp 16,7 miliar (US$ 1,1 juta), sedangkan saham yang dimiliki Anderson bernilai Rp 33,4 miliar. Angka tersebut belum tentu mencerminkan modal yang sebenarnya dibayarkan oleh kedua belah pihak, sedangkan investasi bisa datang dalam beberapa tahap, tulis Nikkei Asia.

Sebab, bisa saja, Google dan Temasek dapat meningkatkan kepemilikan saham mereka di unicorn Indonesia tersebut di kemudian hari.

SoftBank Group tetap menjadi pemegang saham terbesar di Tokopedia dengan 33,9 pesen saham di perusahaan yang dimiliki melalui berbagai entitas termasuk Vision Fund itu. Sementara, Alibaba Group China adalah pemegang saham terbesar kedua dengan kepemilikan 28,3 persen.

Suntikan kedua Google di Indonesia

Investasi Google di Tokopedia ialah suntikan dana kedua ke unicorn Indonesia, setelah mereka juga berinvestasi di penyedia transportasi online, Gojek, pada 2018.

Saham raksasa teknologi AS itu sebesar 6,9 persen dan menjadikannya pemegang saham terbesar kedua di Gojek setelah Gamvest, sebuah entitas yang dimiliki oleh investor negara Singapura GIC, mulai pertengahan Juli lalu.[]

#tokopedia   #google   #temasek   #e-commerce   #marketplace   #jackma   #softbank

Share:




BACA JUGA
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Malware Menggunakan Eksploitasi MultiLogin Google untuk Pertahankan Akses Meski Kata Sandi Direset
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Penting: Kerentanan Zero-Day Chrome Terbaru yang Dieksploitasi di Alam Liar – Upadate-ASAP